Cara Branding Produk yang Tepat untuk Bisnis Anda

Adelaide Wreta - detikFinance
Rabu, 05 Okt 2022 06:34 WIB
Foto: Patrik Michalicka/Unsplash
Jakarta -

Suatu perusahaan atau merek tidak akan dikenal masyarakat atau konsumen dengan baik tanpa branding yang jelas. Branding pada dasarnya membantu suatu merek atau perusahaan muncul di permukaan agar dilirik oleh masyarakat.

Semakin menarik brandingnya, semakin tinggi juga peluang bagi masyarakat untuk memilih suatu merek atau perusahaan. Ingin mengetahui cara branding produk yang tepat untuk bisnis Anda? Baca artikel berikut ini!

Pengertian dari Branding

Pengertian branding dapat diubah sesuai dengan konteksnya. Brand terkadang terlihat sebagai kata benda, kadang sebagai kata kerja. Brand dapat berarti nama perusahaan, tetapi bisa juga untuk pengalaman perusahaan dan harapan konsumen.

Keberadaan brand dapat dikatakan unik dan mempunyai perbedaan satu dengan lainnya. Brand mungkin dianggap sama dengan logo, merek, atau nama entitas. Padahal, brand merupakan rangkuman pengalaman dan asosiasi terhadap sebuah entitas, jauh dari sekadar logo fisik saja.

Bila brand secara umum dianggap sebagai adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi yang dijadikan identitas produk atau jasa yang membedakan setiap penjual, branding adalah kegiatan membangun sebuah brand.

Branding adalah proses mendesain, merencanakan, dan mengomunikasikan nama serta identitas dengan tujuan membangun dan mengelola reputasi.

Jenis-jenis Branding Produk

Ada berbagai jenis branding produk. Branding ini dibedakan berdasarkan objek yang dikelola. Berikut adalah delapan jenisnya:

1. Personal Branding

Menurut I Gede Wyana Lokantara dalam buku Membangun Ruang Kreatif di Era Digital Memberdayakan Ide, Kreativitas, dan Potensi, personal branding adalah alat pemasaran yang digunakan untuk public figure seperti politisi, musisi, hingga selebriti sehingga memiliki pandangan tersendiri di mata masyarakat.

Personal branding berarti membangun persona publik yang secara akurat mengomunikasikan kepribadian unik seseorang. Umumnya, branding ini dilakukan di media sosial dan lingkungan tatap muka.

2. Product Branding

Jenis branding selanjutnya adalah product branding, yaitu branding terhadap produk yang mendorong konsumen untuk memilih produk tersebut daripada pesaing lainnya. Branding ini melibatkan penamaan kosakata dan estetika publik untuk suatu produk.

3. Service Branding

Service branding berarti branding atau pengembangan reputasi terhadap suatu layanan. Branding layanan umumnya dilakukan dengan cara yang lebih ekstra dan menantang. Sebagai contoh, perusahaan asuransi mengirimkan semua pelanggan mereka ke hotel yang menawarkan makanan gratis. Branding layanan juga berbentuk pemenuhan harapan spesifik yang membedakan perusahaan dari pesaing mereka.

4. Retail Branding

Jenis branding selanjutnya adalah retail branding, yaitu pengembangan reputasi terhadap penampilan fisik suatu retail, mulai dari tampilan dan nuansa khusus merek tersebut. Retail branding memilih desain yang disesuaikan dengan brandnya, mulai dari tata letak, perlengkapan lampu, dekorasi, musik yang dimainkan, perlengkapan pajangan, hingga jenis lantai untuk membangun pengalaman merek yang hidup bagi setiap pembeli yang memasuki toko.

5. Geographic and Cultural Branding

Geographic dan cultural branding merupakan dua jenis branding yang terpisah, tetapi serupa dan umumnya berlaku di industri pariwisata. Geographic branding berlaku untuk kota, negara bagian, wilayah, atau bahkan negara, sedangkan cultural branding berfokus pada aspek budaya suatu wilayah di atas aspek geografis (99designs.com). Sebagai contoh, geographic branding membentuk reputasi Eiffel Tower sebagai simbol Paris, sedangkan cultural branding membentuk upacara minum teh Jepang sebagai simbol Jepang.

6. Corporate Branding

Corporate branding merupakan proses pembangunan dan pengelolaan reputasi terhadap perusahaan di pasar, mulai dari produk atau jasa yang ditawarkan hingga kontribusi karyawan mereka terhadap masyarakat. Corporate branding mengkomunikasikan nilai-nilai, misi, titik harga, eksklusivitas, dan konsumen yang ideal.

7. Online Branding

Jenis branding selanjutnya adalah branding yang terjadi secara online. Online branding adalah kategori luas yang mengacu pada semua jenis branding yang terjadi di internet. Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang atau suatu merek memposisikan diri mereka di media sosial. Pengelolaannya dapat dimulai dari desain yang dipilih untuk situsnya hingga bagaimana balasan pesan otomatis dibuat.

8. Offline Branding

Sesuai namanya, offline branding adalah branding yang terjadi secara offline. Sama seperti online branding, jenis branding satu ini dapat mencakup berbagai jenis objek, mulai dari pribadi, produk, perusahaan, hingga budaya dan geografis. Contoh dari offline branding adalah barang dagangan dan produk cetak. Retail branding dapat dimasukkan ke dalam kategori offline branding.

Manfaat Branding Produk bagi Bisnis

Tanpa branding, suatu bisnis mungkin tidak dapat dikenal, diingat, atau dilihat dengan baik oleh masyarakat. Branding yang sukses pada dasarnya mampu membuat masyarakat mengingat suatu merek dengan jelas. Manfaat branding produk bagi bisnis yaitu (bbs.binus.ac.id):

  1. Memberikan daya tarik tertentu yang mampu menarik perhatian konsumen.
  2. Memudahkan atau memberikan jalan bagi perusahaan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya.
  3. Membuka peluang bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tinggi karena sudah dikenal dan dipercaya oleh banyak orang.
  4. Peluang bagi seseorang sebagai pelaku usaha untuk melakukan diferensiasi produk.
  5. Menjadi pembeda atau ciri tertentu yang membedakan produk perusahaan dengan produk milik kompetitor.

Cara Branding Produk Agar Dikenal Konsumen

Setelah mengetahui apa itu branding dan jenis-jenis branding yang ada, penting bagi Anda untuk mengetahui cara branding produk yang tepat agar dapat dikenal konsumen dengan mudah dan meraih keuntungan yang semakin besar. Berikut adalah 10 cara branding produk:

1. Mempertimbangkan Strategi Bisnis Secara Keseluruhan

Merek yang kuat dan terdiferensiasi dengan baik akan membuat pertumbuhan perusahaan berjalan lebih mudah. Namun, strategi bisnis Anda secara keseluruhan adalah konteks untuk strategi pengembangan merek sendiri. Tujuan atau arah yang jelas akan membantu perusahaan untuk berkembang sampai pada tahap tersebut.

2. Identifikasi Target Klien

penelitian hingemarketing.com menunjukkan bahwa perusahaan dengan pertumbuhan dan keuntungan yang tinggi berfokus pada target klien yang jelas. Semakin sempit fokusnya, semakin cepat juga pertumbuhannya. Semakin beragam target audiensnya, upaya pemasaran yang dilakukan akan semakin luas juga dan akhirnya tidak efektif ataupun efisien.

3. Teliti Kelompok Klien Target

Perusahaan yang melakukan riset sistematis pada kelompok target mereka akan tumbuh lebih cepat dan lebih menguntungkan. Semakin sering suatu perusahaan melakukan riset, pertumbuhannya akan semakin cepat lagi.

Riset membantu perusahaan memahami perspektif dan prioritas target klien, mengantisipasi kebutuhan mereka, dan menempatkan pesan perusahaan dalam bahasa yang sesuai dengan mereka. Riset juga memberitahu perusahaan bagaimana target klien memandang kekuatan perusahaan dan merek Anda saat ini.

4. Mengembangkan Posisi Merek

Setelah melewati ketiga cara sebelumnya, Anda dapat lanjut ke menentukan posisi merek perusahaan dalam market positioning. Hal ini meliputi bagaimana suatu perusahaan atau merek berbeda dari yang lain sehingga dipilih oleh target klien.

Pernyataan positioning biasanya terdiri dari tiga hingga lima kalimat dan menangkap esensi dari positioning merek Anda. Pernyataan ini harus didasarkan pada kenyataan karena Anda harus memenuhi apa yang dijanjikan. Baiknya, pernyataan yang dibuat harus sedikit aspiratif sehingga memiliki sesuatu untuk diperjuangkan.

5. Mengembangkan Strategi Penyampaian Pesan

Langkah selanjutnya adalah strategi penyampaian pesan yang menerjemahkan posisi merek Anda ke dalam pesan yang ditujukan ke target audiens. Umumnya, target audiens mencakup klien potensial, karyawan potensial, sumber rujukan atau influencer lain, dan peluang kemitraan potensial.

Meskipun positioning merek yang diberikan untuk semua audiens sama, setiap audiens akan tertarik pada aspek yang berbeda. Setiap audiens akan memiliki kekhawatiran khusus yang harus diperhatikan dan masing-masing akan membutuhkan bukti yang berbeda untuk menyetujui pesan perusahaan.

6. Mengembangkan Nama, Logo, dan Tagline

Jika Anda memiliki firma baru, sedang menjalani merger, atau dibebani dengan nama yang tidak lagi sesuai dengan positioning perusahaan saat ini, perubahan nama mungkin diperlukan. Jika tidak ingin mengubah nama perusahaan, logo dan tagline baru juga dapat diganti agar lebih mendukung positioning merek. Pada dasarnya, nama, logo, dan tagline bukanlah merek, melainkan identitas atau cara untuk berkomunikasi dan melambangkan merek perusahaan. Inilah yang harus dijalani agar perusahaan terlihat membuat pesan yang nyata.

7. Mengembangkan Strategi Pemasaran Konten

Penting bagi perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran konten yang kencang di era internet saat ini karena prosesnya lebih efisien dan justru menarik di mata masyarakat. Ingatlah bahwa kekuatan suatu merek didukung oleh reputasi dan visibilitas.

8. Mengembangkan Situs Web

Situs web dapat menjadi alat pengembangan merek yang paling penting karena situs web adalah tempat di mana semua audiens mempelajari apa yang perusahaan hasilkan, bagaimana perusahaan menghasilkannya, dan siapa saja klien yang pernah bekerja sama.

Selanjutnya, situs web akan menjadi rumah bagi konten yang berharga. Konten itu dapat digunakan untuk optimasi mesin pencari (SEO) sehingga prospek, calon karyawan, dan sumber rujukan akan menemukan perusahaan dan mempelajarinya. Konten yang dipublikasikan secara online pada dasarnya adalah pusat dari strategi pengembangan merek secara modern.

9. Membangun Perangkat Pemasaran

Langkah selanjutnya adalah membangun sisa perangkat pemasaran. Semakin banyak perangkat pemasaran yang digunakan, semakin besar juga pencapaian target audiensnya. Perangkat pemasaran ini dapat berupa video dengan topik menarik yang mencakup ikhtisar perusahaan atau studi kasus.

10. Menerapkan, Melacak, dan Menyesuaikan

Langkah terakhir dalam proses branding adalah menerapkan segala strategi yang telah ditentukan. Penentuan strategi pengembangan merek yang solid tanpa penerapan yang jelas tidak akan menghasilkan apapun bagi perusahaan.

Kemudian, setelah menerapkan strategi yang telah ditentukan sebelumnya, Anda perlu melacak apakah penerapan tersebut berhasil atau sesuai dengan rencana. Bila tidak, perusahaan perlu menyesuaikan diri dengan hasil yang ada atau justru mempertahankan strateginya bila membuahkan hasil yang baik dalam waktu yang lama.

Itulah 10 cara branding produk yang dapat dilakukan agar dikenal konsumen atau target klien lebih baik. Branding sendiri adalah proses pembangunan dan pengelolaan reputasi suatu merek atau perusahaan. Jenisnya terbagi menjadi delapan jenis, salah satunya personal branding, retail branding, dan service branding.



Simak Video "Video: Batalnya Usulan Rumah Subsidi 18 Meter"

(des/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork