Permasalahan leverage akan selalu dihadapi oleh suatu usaha, bila perusahaan tersebut menanggung biaya operasi dan biaya-biaya lainnya. Beban biaya tersebut sejatinya bisa diantisipasi. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai leverage berikut ini.
Pengertian Leverage
Dyan Yugi Fellita dan Linda Purwono dalam Modul Analisa Leverage menuliskan bahwa leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba, dengan tingkat penjualan minimum tertentu.
Intinya, leverage adalah suatu tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana, saat atau meski mempunyai beban tetap. Hal ini dilakukan demi mewujudkan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. Beban merupakan risiko yang harus ditanggung perusahaan dalam pelaksanaan keputusan keuangan. Besar kecilnya risiko tersebut perlu diketahui agar dapat diantisipasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis Leverage
1. Leverage Operasi
Lukman Syamsuddin menjelaskan dalam buku Manajemen Keuangan Perusahaan, bahwa leverage operasi merupakan kemampuan perusahaan di dalam menggunakan fixed operating cost untuk memperbesar pengaruh dari perubahan volume penjualan terhadap earning
before interest and taxes (EBIT).
Leverage ini timbul dari adanya beban operasional perusahaan. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan mengharapkan perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar.
2. Leverage Keuangan
Leverage ini timbul karena adanya kewajiban finansial yang sifatnya tetap (fixed financial charges) yang harus dikeluarkan perusahaan. Besar kecilnya leverage finansial dihitung dengan DFL (Degree of financial leverage). DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena perubahan tertentu dari EBIT. Makin besar DFL-nya, maka makin besar risiko finansial perusahaan tersebut.
3. Leverage Gabungan
Leverage gabungan merupakan pengaruh perubahan penjualan terhadap perubahan laba setelah pajak. Hal ini mengukur secara langsung efek perubahan penjualan terhadap perubahan laba rugi pemegang saham dengan Degree of Combine Leverage (DCL) yang didefinisikan sebagai persentase perubahan pendapatan per lembar saham sebagai akibat persentase perubahan dalam unit yang terjual.
Rumus Leverage
Besar kecilnya leverage operasi dihitung dengan DOL (Degree of Operating Leverage) dapat dihitung dengan rumus berikut:
DOL = Persentase perubahan EBIT : Persentase perubahan penjualan
Perusahaan yang memiliki DFL yang tinggi adalah perusahaan yang mempunyai utang dalam proporsi yang lebih besar. DFL (Degree of financial leverage) dapat diperoleh dengan rumus berikut ini:
DFL = Persentase perubahan EPS : Persentase perubahan EBIT
Rasio utang terhadap ekuitas mencerminkan persentase utang terhadap ekuitas perusahaan dan mengukur tingkat leverage keuangan perusahaan. Rumus berikut menunjukkan rasio utang terhadap ekuitas:
Rasio utang = Total utang : Total ekuitas
Contoh Leverage
Misalkan perusahaan Z ingin membeli aset senilai Rp 100.000. Perusahaan memiliki pilihan untuk melakukan utang. Jika korporasi memilih yang pertama, ia akan langsung memiliki aset dan tidak perlu membayar bunga.
Jika investasi meningkat nilainya sebesar 40%, aset akan bernilai Rp 140.000, dan perusahaan akan mendapat untung Rp 40.000. Demikian pula, jika aset turun 40%, aset akan dievaluasi pada Rp 60.000, yang mengakibatkan kerugian Rp 40.000 bagi perusahaan.
Sebagai alternatif, korporasi mungkin memilih opsi terakhir dan mendanai aset menggunakan campuran 50/50 persen saham biasa dan utang. Jika aset meningkat sebesar 40%, item tersebut akan bernilai Rp 140.000.
Manfaat Leverage
Menurut Kasmir dalam buku Analisis Laporan Keuangan berikut adalah beberapa manfaat
leverage yaitu:
- Menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya.
- Menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.
- Menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.
- Menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
- Menganalisis seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva.
- Mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
- Menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai leverage. Kamu bisa menerapkan perhitungan leverage dalam usahamu. Semoga membantu, ya!
(aau/fds)