Internal rate of return atau disingkat sebagai IRR merupakan istilah dalam suatu usaha yang penting untuk diketahui, terutama bila ingin menjalankan usaha yang sukses. IRR memiliki sejumlah fungsi dengan kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Ingin mengetahui apa itu internal rate of return? Simak artikel berikut ini!
Pengertian Internal Rate of Return
Internal rate of return (IRR) adalah besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang digunakan dalam menjalankan suatu usaha. Internal rate of return mengukur pemanfaatan modal sendiri untuk menghasilkan laba.
Sementara itu, Yasuha dan Saifi menjelaskan internal rate of return sebagai tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan present value aliran kas bersih dengan present value investasi. IRR seringkali dianggap sebagai tingkat pengembalian internal dicari dengan trial and error atau interpolasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila besar internal rate of return lebih besar daripada bunga bank, usaha tersebut dapat dikatakan layak untuk menerima kredit bank. Sebaliknya, jika internal rate of return kurang dari bunga bank, perusahaan dianggap tidak layak untuk menerima kredit bank.
Fungsi Internal Rate of Return
Menurut Johar Arifin dalam buku Aplikasi Excel dalam Studi Kelayakan Bisnis, IRR digunakan untuk menghitung tingkat bunga yang dihasilkan dari suatu aliran kas masuk atau proceed (laba + penyusutan).
Perhitungan ini diharapkan akan diterima karena terjadi pengeluaran modal (investasi). Berikut adalah bentuk penulisan fungsinya:
=IRR(values;guess)
- Values: Diisi dengan range yang menunjukkan aliran kas, baik aliran kas keluar (investasi) maupun aliran kas masuk (proceed).
- Guess: Tingkat bunga yang disyaratkan. Bila diabaikan, tingkat bunga dianggap sebesar 10%.
Ada sejumlah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki internal rate of return sebagai alat analisis. Berikut adalah rinciannya yang diambil dari buku Studi Kelayakan Bisnis (Pedoman Memulai Bisnis Era Revolusi Industri 4.0) karya Hasir Asman:
Kelebihan IRR
- Menghindari pemilihan rate of return minimum yang diinginkan.
- Memperoleh rate of return yang sebenarnya.
- Didasari oleh preferensi rate of return yang sebenarnya, bukan sekadar selisih Net Present Value (NPV).
- Tidak memiliki beban untuk menginvestasikan kembali seperti yang digambarkan pada metode NPV.
Kekurangan IRR
- Terkesan lebih rumit, terutama bila aliran kas bersih dalam setiap periode tidak sama atau selalu ada perbedaan.
- Analisis sensitivitas harus digunakan.
Rumus Internal Rate of Return
Rumus perhitungan IRR adalah berikut ini:
IRR = NCFO + NCF1 + NCF2 + ... + NFCn = 0
------ ------ ------
(1+IRR)1 (1+IRR)2 (1+IRR)n
Contoh Internal Rate of Return
Setelah mengetahui pengertian, fungsi, hingga rumus IRR, penting bagi Anda untuk melihat contoh penerapannya, yaitu:
Perusahaan A bisa membayar suatu mesin secara tunai dengan harga Rp 299 juta atau mengangsur setiap tahun sebesar Rp 100 juta mulai tahun 1 sampai dengan tahun ke-5. Bila ingin mengetahui tingkat bunga yang ditanggung per tahunnya, perusahaan A perlu menggunakan rumus IRR berikut ini untuk menyelesaikan contoh soal time value of money:
299 = 100/(1 + i) + 100(1 + i)n + ... + 100/(1 + i)5
== 100[1/(1 + i) + 100[1/(1 + i)2 + ... + 1/(1 + i)5]
Dalam rumus ini, i adalah IRR. Untuk membuat sisi kanan persamaan sama dengan sisi kiri persamaan, angka yang berada dalam tanda kurung besar harus sama dengan 2,99. Perhatikan juga bahwa angka dalam tanda kurung besar merupakan discount factor annuity.
Selanjutnya, tinggi rendahnya IRR perlu dibandingkan dengan alternatif lain yang sepadan. Misalnya, bila perusahaan A bisa meminjam selama 5 tahun dengan memperoleh suku bunga 18% per tahun, tawaran tersebut dinilai terlalu mahal. Sebaliknya, bila hanya bisa meminjam dengan suku bunga 22%, tawaran untuk membeli secara kredit dengan angsuran dinilai cukup menguntungkan.
Dalam perhitungannya, perusahaan A bisa jadi tidak beruntung meraih angka IRR yang bulat, seperti 20% atau 21%. Angka yang diperoleh dapat berkisar di antaranya. Oleh karena itu, perusahaan akan memerlukan interpolasi.
Itulah penjelasan mengenai internal rate of return (IRR), mulai dari pengertian, fungsi, kelebihan dan kekurangan, hingga contohnya. IRR adalah besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang digunakan dalam menjalankan suatu usaha dengan fungsi untuk menghitung tingkat bunga yang dihasilkan dari suatu aliran kas masuk atau proceed (laba + penyusutan).
(des/fds)