Goodwill Adalah: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Goodwill Adalah: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya

ilham fikriansyah - detikFinance
Jumat, 07 Okt 2022 16:36 WIB
Goodwill Adalah: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Foto: Towfiqu barbhuiya/Unsplash
Jakarta -

Ketika detikers menjalankan sebuah bisnis tentu di dalamnya terdapat divisi akuntansi keuangan. Tak hanya soal menghitung neraca keuangan, dalam akuntansi juga dikenal dengan istilah goodwill.

Bagi sebagian orang yang terjun di dunia akuntansi, pasti mengetahui istilah yang satu ini. Tapi lain halnya dengan masyarakat umum, istilah goodwill mungkin terasa asing di telinga.

Lantas, apa sih sebenarnya goodwill itu? Lalu bagaimana rumus dan cara menghitung goodwill? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel berikut ini yuk detikers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Goodwill Adalah

Dijelaskan dalam buku Aspek Hukum dalam Ekonomi oleh Muchamad Taufiq, goodwill adalah salah satu unsur di dalam urusan perusahaan, termasuk dalam kelompok benda bergerak tak bertubuh atau benda yang bersifat immaterial. Jadi, goodwill termasuk dalam jenis aset tidak berwujud (intangible assets).

Goodwill baru ada di dalam perusahaan yang tengah berkembang ke arah lebih baik, sehingga mudah memperoleh banyak laba. Maka, pada perusahaan yang baru didirikan atau perusahaan yang tidak mendapatkan untung maupun rugi, biasanya tidak akan ditemukan goodwill.

ADVERTISEMENT

Selain itu, goodwill merupakan hak subyektif yang senyawa dengan urusan perusahaan, sehingga tak bisa dipindah tangankan secara tersendiri. Jika ada seseorang yang ingin menjual goodwill, maka urusan pihak perusahaan harus juga dijual kepada pembeli yang sama.

Bagaimana Goodwill Bisa Terbentuk?

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan goodwill bisa terbentuk dalam suatu perusahaan, sehingga perusahaan mendapatkan selisih angka yang berasal dari lebihnya harga beli di atas harga pasar. Dilansir situs Businesstech, berikut beberapa faktor yang menyebabkan goodwill bisa terbentuk.

1. Kualitas Produk

Dengan memiliki kualitas produk yang baik, hal ini dapat meningkatkan nilai goodwill perusahaan. Jadi, kualitas produk yang bagus tak hanya sekadar menaikkan angka penjualan dan meraup cuan yang besar.

2. Lokasi

Dengan menentukan lokasi yang strategis hal ini juga dapat meningkatkan goodwill. Sebab, lokasi strategis membuat konsumen dapat dengan mudah untuk menjangkaunya tanpa perlu repot terhalang oleh jarak yang jauh.

3. Efisiensi Manajemen

Nilai goodwill perusahaan akan mengalami peningkatan seiring dengan efisiensi manajemen di dalam perusahaan. Naiknya efisiensi manajemen membuat kegiatan operasional perusahaan lebih menjadi lancar dan efektif.

4. Akses Bahan Baku

Akses mendapatkan bahan baku dan material yang mudah didapat juga mampu meningkatkan goodwill lho detikers. Jadi, pihak perusahaan dapat lebih mudah dalam memproduksi barang tanpa khawatir terjadi kelangkaan bahan baku.

5. Memahami Kondisi Pasar

Memahami kondisi pasar juga dapat meningkatkan nilai dari goodwill. Dengan memperhatikan kondisi pasar dan kebutuhan konsumen, pihak perusahaan dapat menyesuaikan produk-produk yang diinginkan para pembeli.

Jenis-jenis Goodwill

Dalam menjalankan sebuah bisnis, goodwill terbagi menjadi dua jenis yaitu purchased (dibeli) dan inherent. Lantas, apa yang membedakan kedua jenis goodwill tersebut? Simak pembahasannya di bawah ini.

1. Purchased

Jenis goodwill purchased atau dibeli adalah perbedaan antara nilai yang perusahaan telah bayar sebagai penggerak hidup serta jumlah aset yang telah dikurangi dengan jumlah kewajiban perusahaan.

2. Inherent

Inherent adalah nilai bisnis perusahaan yang sudah memenuhi nilai wajar dari aset bersih yang dapat terpisahkan. Disebut sebagai inherent karena dihasilkan dari internal perusahaan dan muncul selama periode waktu tertentu, hal ini karena perusahaan sudah memiliki reputasi yang baik di bidang bisnis.

Sedikit informasi, nilai goodwill memungkinkan juga keluar hasil positif atau negatif. Hasil goodwill yang positif dapat muncul ketika nilai bisnis secara keseluruhan ternyata melebihi dari nilai wajar aktiva bersih. Sementara hasil goodwill negatif dapat terjadi jika nilai bisnis ternyata kurang dari nilai aset bersihnya.

Cara Menghitung Goodwill

Setelah memahami apa itu goodwill beserta dengan jenis-jenisnya, kini saatnya mengetahui rumus dan cara menghitung goodwill yang benar. Sebelum melihat contoh perhitungan goodwill, mari kita lihat rumus menghitung goodwill dilansir dari situs Freshbooks:

Goodwill = laba rata-rata x jumlah tahun

Setelah mengetahui rumusnya, mari kita lihat contoh perhitungan goodwill dalam suatu perusahaan di bawah ini.

PT Detik Good berhasil memperoleh laba dari tahun 2005 sampai dengan 2009 dengan rincian sebagai berikut:

Ilustrasi Goodwill.Foto: Pearlita Amanda/detikcom

Setelah mengetahui perolehan laba total PT Detik Good yang mencapai Rp 1.550.000.000, kini detikers tinggal bagikan dengan jumlah tahun sesuai tabel di atas, yang mana di dalam contoh itu adalah 5 tahun. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Rp 1.550.000.000 : 5 = Rp 310.000.000

Dengan demikian, maka laba rata-rata PT Detik Good selama lima tahun terakhir sebesar Rp 310.000.000.

Nah itu dia detikers penjelasan mengenai goodwill beserta dengan pengertian, rumus, jenis-jenis dan cara menghitungnya yang benar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi detikers, terutama yang tengah mempelajari bidang akuntansi tentang materi goodwill. Selamat belajar!




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads