Supervisor merupakan pihak yang melakukan pengawasan terhadap anggota yang berada di bawahnya. Menjadi supervisor tidaklah mudah karena ada banyak tugas dan tanggung jawab yang diemban. Jika supervisor keliru, maka anggotanya pun akan keliru.
Dalam artikel ini, kita akan mempelajari mengenai tugas dan tanggung jawab sebagai supervisor. Tak lupa juga ada tips bagaimana menjadi supervisor yang baik, cocok untuk Anda yang mengemban tugas sebagai supervisor di perusahaan atau memiliki perusahaan sendiri.
Pengertian Supervisor
Supervisor adalah orang yang melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang memiliki jabatan lebih rendah atau jabatan di bawahnya. Mengutip repository.um-surabaya.ac.id, supervisor berasal dari kata supervisi yang juga merupakan serapan dari bahasa Inggris, supervision. Super artinya di atas, sementara vision artinya melihat atau penglihatan. Sehingga supervision dapat dipahami sebagai pengawasan atau melihat dari atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain definisi tersebut, para ahli juga merumuskan berbagai definisi yang menjelaskan istilah supervisor. Berikut ulasannya.
1. Soeharto (dalam Yuliati, 2006)
Supervisor adalah seseorang yang bertugas dan berhubungan langsung dengan pengelolaan tenaga kerja, memimpin para karyawan dalam pelaksanaan tugas, menjabarkan, serta mengkoordinasikan tugas dengan rekan atau penyelia lain yang terkait.
2. Sarwoto (dalam Anggraeni, 2001)
Supervisor adalah seseorang yang bertugas mengawasi secara langsung sekelompok karyawan dalam pelaksanaan kegiatan rutin dan konkret untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Moekijat (1990)
Supervisor adalah anggota perusahaan yang mempertanggungjawabkan pekerjaan kelompoknya kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan juga bahwa supervisor adalah pemimpin yang menduduki posisi manajemen terdepan dalam level organisasi. Apa saja peran supervisor dalam organisasi? Selengkapnya akan kita pelajari di bagian berikut ini.
Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor
Eko Sutono dalam studi Analisis Tugas Supervisor dalam Mengevaluasi Kinerja pada Karyawan di PT Anugerah Mandiri Karya Bersama Jakarta Barat menjabarkan 10 tugas dan tanggung jawab supervisor sebagai berikut.
Tugas Supervisor
1. Memberikan Kejelasan Mengenai Tujuan yang Ingin Dicapai
Supervisor harus mampu memberikan kejelasan kepada anggota mengenai tujuan bersama yang ingin dicapai. Hal ini biasanya diwujudkan dalam bentuk target-target kerja atau target suasana kerja.
Supervisor dan tim perlu membuat aturan main bersama yang didasari tujuan bersama tersebut.
2. Membangkitkan Semangat Para Anggota
Semangat kerja muncul dengan adanya kesepakatan dalam tim tersebut. Supervisor harus mampu membangkitkan semangat anggota dalam bekerja agar semakin produktif dan kerja yang dihasilkan optimal. Cara yang biasa dilakukan supervisor adalah dengan menerapkan komunikasi dua arah sehingga supervisor dapat memahami situasi anggota dan apa yang bisa mendukung kerja-kerja mereka.
3. Mengembangkan Suasana Kerja Sama
Menyambung tugas nomor 1, supervisor harus mampu membentuk suasana kerja yang kondusif dan mendukung perkembangan anggota. Suasana kerja sama yang kondusif bisa terbentuk dengan adanya rasa saling menghargai antara supervisor dan anggota. Supervisor juga dapat memberikan penghargaan kepada anggota atas kerja yang telah dilakukan.
4. Mengembangkan Kemampuan Anggota
Supervisor bertugas mendukung kemampuan anggotanya agar berkembang sehingga dapat menjalankan peran masing-masing dengan baik. Karena itu, penting bagi supervisor untuk mengamati kemampuan dan perkembangan setiap anggota dan memberikan umpan balik terhadap kelebihan anggota serta hal yang perlu diperbaiki.
5. Mengevaluasi Secara Berkala
Supervisor harus mampu menciptakan kemampuan kelompok untuk melakukan evaluasi secara berkala mengenai kinerja unit kerjanya serta mengambil tindakan-tindakan untuk memperbaiki kinerja yang kurang dalam unit kerja tersebut.
Tanggung Jawab Supervisor
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan meliputi menetapkan tujuan, memutuskan cara pencapaian tujuan, menetapkan arah tindakan, serta menetapkan kebijakan dan prosedur. Contohnya dengan menetapkan jadwal kerja departemen atau divisi.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Peroganisasian meliputi penetapan pembagian kerja, penugasan kerja, pengelompokan pekerjaan untuk koordinasi, serta menetapkan wewenang dan tanggung jawab. Tekanan perhatian supervisor dalam pengorganisasian biasanya terbatas pada unit kerja masing-masing.
3. Pendayagunaan SDM (Staffing)
Pendayagunaan SDM meliputi partisipasi dalam seleksi SDM untuk melaksanakan pekerjaan, menempatkan, memberikan orientasi pekerjaan, serta melatih dan menilai kinerja anggota.
4. Pembinaan (Motivating)
Pembinaan meliputi kegiatan memberi contoh dan memberdayakan karyawan. Termasuk di dalamnya adalah upaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi anggota agar dapat maksimal dalam bekerja. Selain itu, pembinaan juga dilakukan dengan menangani keluhan secara bijaksana, bersikap empati, dan menerapkan kedisiplinan anggota.
5. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian meliputi kegiatan menghimpun informasi tentang pencapaian hasil, membandingkannya dengan standar atau rencana kerja dan melakukan perbaikan jika perlu.
Supervisor yang Baik Itu Seperti Apa?
Untuk menjadi supervisor yang baik, kita perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar supervisi yang efektif seperti yang dijabarkan Agus Dharma (2003). Mengutip studi Analisis Tugas Supervisor dalam Mengevaluasi Kinerja dalam Jurnal Ekuilibrium STIE Triguna Jakarta melalui academia.edu, berikut prinsip-prinsip menjadi supervisor yang baik.
1. Memiliki Kepemimpinan yang Baik
Kepemimpinan merupakan aspek yang harus dimiliki supervisor. Supervisor bertanggung jawab atas kualitas kerja anggota yang dipimpinnya. Tanpa kepemimpinan yang baik, akan sulit bagi seorang supervisor untuk mengarahkan timnya agar bekerja dengan baik.
2. Mampu Berkomunikasi dengan Baik
Supaya dapat memimpin dengan baik, maka supervisor juga harus mampu berkomunikasi dengan jelas sehingga semua arahan dan instruksi kepada anggotanya dapat dimengerti. Sekitar 90 persen dari pekerjaan supervisor adalah berkomunikasi. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik dan jelas, pekerjaan tidak bisa diselesaikan dengan baik sesuai tujuan awal.
3. Bisa Mendelegasikan Tugas dengan Seimbang
Supervisor diberikan otoritas untuk mengambil keputusan dan memberikan instruksi kepada anggotanya. Otoritas tersebut harus digunakan dengan tepat. Artinya, supervisor harus dapat menggunakan otoritas dengan seimbang, tahu kapan harus bertindak dan kapan membiarkan anggotanya yang bekerja, kapan harus bersikap tegas dan kapan harus memberi anggotanya kesempatan untuk menyampaikan pendapat.
4. Menjembatani Pimpinan dan Staf
Supervisor yang baik adalah yang dapat menjadi jembatan antara pimpinan di puncak manajemen dengan anggota atau staf. Supervisor harus bisa menyampaikan keinginan dan usulan anggota kepada pihak manajemen. Sebaliknya, supervisor juga harus bisa menyampaikan visi dan misi manajemen kepada staf dengan baik.
Tips Menjadi Supervisor yang Baik
Tugas supervisor memang tidak mudah. Namun, kita sangat bisa menjadi supervisor yang baik dengan mengikuti tips-tips berikut ini, mengutip buku The Guide Book of Super Manager and Supervisor oleh Aditya NF.
- Menerapkan kedisiplinan terhadap diri sendiri sebelum diterapkan pada orang lain.
- Menghindari kemungkinan permasalahan yang terjadi dengan komunikasi yang jelas dan baik untuk mengurangi ketidakjelasan keinginan, sasaran, dan peran yang harus dijalankan.
- Memperhatikan masalah operasional atau proses produksi untuk mencapai hasil yang optimal.
- Perlu memperhatikan kualitas kerja dan kemampuan karyawan untuk mencapai keberhasilan.
- Menerapkan keseimbangan antara perhatian terhadap teknis, administrasi, dan hubungan antarmanusia.
- Memperhatikan sikap yang tidak disukai karyawan, seperti menegur dengan suara keras di depan orang banyak, pilih kasih, dan otoriter.
- Bersifat adaptif atau mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
Itulah penjelasan mengenai supervisor, mulai dari pengertian, tugas dan tanggung jawab, hingga tips menjadi supervisor yang baik. Apakah Anda sudah memenuhi kualitas-kualitas tersebut sebagai supervisor? Semoga bermanfaat untuk pengembangan diri Anda sendiri, detikers!
(des/fds)