Mengenal Fungsi Jurnal Pembalik dan Contoh Kapan Digunakannya

Mengenal Fungsi Jurnal Pembalik dan Contoh Kapan Digunakannya

Anindyadevi Aurellia - detikFinance
Kamis, 13 Okt 2022 19:29 WIB
Ilustrasi etika profesi akuntansi.
Ilustrasi pembuatan jurnal pembalik. Foto: charlesdeluvio/Unsplash
Jakarta -

Jurnal pembalik adalah laporan keuangan yang mengalami kebalikan di periode awal siklus akuntansi. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu. Agar lebih jelasnya, simak berikut ini penjelasan mengenai jurnal pembalik.

Pengertian Jurnal Pembalik

Dosen PKN STAN Kodirin dalam laman Kemenkeu Learning Center menjelaskan jurnal pembalik merupakan jurnal yang dibalik pada awal periode akuntansi sebelum dimulai proses akuntansi yang baru. Jurnal ini membalikkan transaksi yang dilakukan di jurnal penyesuaian.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan pekerjaan akuntansi pada periode berikutnya agar menghemat waktu. Tertulis pada Modul Teknisi Akuntansi dalam Jaringan terbitan Kemdikbud, neraca saldo perlu disusun setelah penutupan (post closing trial balance).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Neraca saldo setelah penutupan hanya akan terdiri dari perkiraan neraca saja (aktiva, kewajiban, dan modal). Perkiraan sementara seperti pendapatan, beban, dan prive telah ditutup dan bersaldo nol.

Fungsi Jurnal Pembalik

1. Mempermudah pencatatan transaksi pada periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian

ADVERTISEMENT

2. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya

3. Jurnal pembalik dapat memudahkan perusahaan jika membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak

4. Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian

Akun yang Perlu Jurnal Pembalik

Beberapa hal yang perlu jurnal pembalik jika ada:

1. Beban yang Harus Dibayar

Merupakan beban yang harus dibayarkan perusahaan pada akhir periode akuntansi.

2. Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Pendapatan yang belum diakui sebagai pendapatan perusahaan.

3. Beban Dibayar di Muka (Dengan Pendekatan Beban)

Beban ini sudah dibayarkan namun belum dicatat sebagai beban pada periode tersebut.

4. Pendapatan Diterima di Muka (Dengan Pendekatan Pendapatan)

Pendapatan ini diterima perusahaan pada awal transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan.

5. Pemakaian Atas Perlengkapan (Bila Tercatat sebagai Beban)

Penggunaan secara terus-menerus oleh perusahaan dicatat sebagai beban dalam ayat jurnal penyesuaian.

Contoh jurnal pembalik

Beban Dibayar di Muka

Beban telah dibayar terlebih dahulu perlu dibuatkan jurnal pembalik agar menjadi sewa dibayar di muka atau menjadi harta.

Sebagai contoh pada 1 Agustus 2022 dibayarkan uang sewa untuk satu tahun sebesar Rp 5.000.000, dicatat pada jurnal:

Beban sewa: Rp 5.000.000
Kas: Rp 5.000.000

31 Agustus 2022 tercatat:

Sewa dibayar di muka: Rp 4.300.000
Beban sewa: Rp 4.300.000

Jurnal Pembalik:

Beban sewa: Rp 4.300.000
Sewa dibayar di muka: Rp 4.300.000

Pendapatan yang Belum Diterima

Sebagai contoh pada 1 Maret dan 1 Agustus perusahaan menerima bunga sebesar Rp 800.000.

Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2022, yaitu:

Piutang bunga Rp 800.000
Pendapatan bunga Rp 800.000

Pencatatan yang dibuat pada 1 Januari 2023, yaitu:

Pendapatan bunga Rp 300.000
Piutang bunga Rp 300.000

Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran 1 Mei 2023, yaitu:

Kas Rp 800.000
Piutang bunga Rp 800.000

Nah detikers, itulah penjelasan mengenai jurnal pembalik. Semoga artikel ini bisa membantu, ya!




(aau/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads