Mengenal Apa Itu Refund: Fungsi, Jenis, dan Syaratnya

Anindyadevi Aurellia - detikFinance
Sabtu, 15 Okt 2022 05:15 WIB
Ilustrasi refund. Foto: storyset/freepik.
Jakarta -

Sebagai seorang konsumen, kita sering mendengar kata refund. Refund kita kenal sebagai istilah pengembalian dana. Dalam dunia bisnis, refund bisa terjadi sebagai hak konsumen jika terjadi kesalahan dari penjual. Simak berikut ini penjelasan mengenai refund.

Pengertian Refund

Refund adalah pengembalian dana sebagai penggantian atas kelebihan pembayaran atau memenuhi kesepakatan antara penjual dan pembeli. Dalam konteks bisnis, mengeluarkan pengembalian uang kepada pelanggan yang tidak puas dengan barang atau jasa yang mereka beli adalah hal yang lumrah.

Dalam jurnal Analisis Mekanisme Ganti Rugi Pengembalian Dana dalam Transaksi E-Commerce Ditinjau dari Hukum Perlindungan Konsumen oleh Adis Nur Hayati dan Antonio Rajoli Ginting mencoba menjelaskan hak konsumen. Konsumen dikatakan berhak untuk meminta pengembalian dana, tentunya dengan kesepakatan sebelumnya.

Jenis Refund

1. Refund Offline

Refund juga dikenal sebagai pengembalian dana pajak. Namun lebih dikenal sebagai pengembalian uang untuk barang atau jasa dalam lingkup bisnis. Perusahaan dapat mengeluarkan pengembalian uang kepada pelanggan berdasarkan kebijakan mereka.

Meskipun jarang, beberapa toko memiliki kebijakan barang yang dibeli boleh dikembalikan jika ada cacat atau rusak namun dengan menunjukkan tanda terima. Sebab, dalam pembelanjaan offline bukti transaksi akan diberikan dalam bentuk nota.

2. Refund Online

Dalam dunia bisnis online seperti e-commerce, toko akan menunggu hingga produk yang dikembalikan diterima sebelum mereka mengeluarkan pengembalian dana. Penyedia layanan e-commerce juga dapat mengizinkan pengembalian dana sebagian atau penuh untuk layanan yang tidak memuaskan.

Kebijakan Refund

Kebijakan refund pada setiap perusahaan berbeda. Pengaturan mekanisme pemberian ganti kerugian pengembalian dana dalam transaksi e-commerce belum diatur secara teknis. Sebagai contoh, umumnya perusahaan e-commerce menerapkan kebijakan refund dalam situasi

  • Barang belum diterima pembeli
  • Barang rusak saat diterima
  • Penjual mengirimkan barang yang tidak sesuai spesifikasi yang disepakati (salah memberi barang)
  • Barang yang diterima tidak sesuai deskripsi
  • Kelebihan pembayaran dari pembeli
  • Penjual tidak bisa menyanggupi order.

Contoh Kasus Refund

Sebagai contoh, seorang konsumen melakukan pembelian dengan jumlah yang cukup besar yakni 30pcs pakaian wanita di Toko Fabel melalui e-commerce. Toko Fabel telah menyanggupi orderan 30pcs pakaian wanita berwarna merah maroon dengan estimasi pengiriman lima hari.

Lima hari kemudian, pembeli telah menerima paket tersebut. Terdapat kesepakatan bahwa untuk bukti jika ada kesalahan, pembeli wajib melakukan video unboxing paket setelah diterima.

Pembeli membuka paket sembari direkam dengan smartphonenya, namun sayangnya warna yang diberikan salah. Pembeli justru mendapatkan 30pcs pakaian wanita dengan warna orange. Saat dikonfirmasi, ternyata terdapat kesalahan pengiriman.

Toko Fabel meminta maaf dan menawarkan dua pilihan yakni penukaran barang atau pengembalian dana seutuhnya setelah pembeli mengirim kembali pesanan yang salah. Akhirnya pembeli yang kecewa memutuskan untuk meminta pengembalian dana sebagai haknya.

Perbedaan Refund dan Return

Melihat contoh kasus di atas, sudah nampak pola perbedaan refund dan return. Penjual menawarkan refund atau pengembalian dana sebagai pilihan kedua. Refund digunakan ketika penjual pihak ketiga mengembalikan uang pelanggan untuk alasan apa pun, baik sebagian atau seluruhnya.

Bisa juga refund dilakukan tanpa mengharuskan pembeli mengirim kembali barang yang salah atau rusak. Semua tergantung pada seberapa besar kesalahan penjual dan kesepakatan keduanya.

Namun pilihan pertama yang ditawarkan adalah return atau penukaran barang. Return (atau dikenal juga dengan istilah KBBI retur) digunakan ketika pembeli mengembalikan barang yang dijual dan menukarkan barang yang baru.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai refund. Sekarang kamu sudah paham betul ya pola refund dalam bisnis? Semoga artikel ini bisa membantu, ya!



Simak Video "Video Reaksi AS soal 3 Negara Barat Siap Akui Palestina di Sidang Umum PBB"

(aau/row)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork