Akumulasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

ADVERTISEMENT

Akumulasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Anindyadevi Aurellia - detikFinance
Minggu, 23 Okt 2022 05:00 WIB
Ilustrasi akumulasi.
Foto: Ben Wicks/Unsplash
Jakarta -

Kita sering mendengar kata akumulasi dan diartikan sebagai jumlah atau gabungan atas sesuatu. Kata akumulasi nyaris digunakan dalam berbagai bidang. Agar lebih jelasnya, simak penjelasan lengkap mengenai akumulasi berikut ini.

Pengertian Akumulasi

Akumulasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pengumpulan, penghimpunan, atau tambahan periodik suatu dana dari bunga atau tambahan lain pada tambahan laba neto pada laba yang ditahan.

Sementara dalam Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Kemdikbud, akumulasi disamakan dengan amplifikasi, pelebaran, peluasan, anak uang, bunga ditambahkan, dan sejenisnya.

Jenis-jenis Akumulasi

1. Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir jadi salah satu jenis akumulasi. Arif Rahman Sutejo dalam penelitiannya yang berjudul Evaluasi Kebutuhan Ruang Parkir Sepeda Motor dan Mobil Studi Kasus Areal Parkir Asri Medical Center (AMC) Yogyakarta menjelaskan akumulasi parkir dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir pada lahan yang tersedia dengan selang waktu tertentu.

Perolehan data diambil dengan cara menghitung kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir ditambah kendaraan yang masuk. Akumulasi ini kemudian dikurangi dengan kendaraan yang keluar. Nantinya akan muncul hasil penjumlahan maksimum dari kendaraan yang parkir pada hari dan waktu tertentu.

2. Akumulasi Modal

Akumulasi modal jadi salah satu jenis yang paling familiar. Gustin Tesa dalam penelitiannya bertajuk Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2000-2017 menjelaskan akumulasi modal merupakan investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan stok, modal, output, dan pendapatan. Akumulasi modal tentunya menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi, sebab akumulasi modal mempengaruhi permintaan dan menciptakan produksi.

3. Akumulasi Biaya

Dalam buku Akuntansi Biaya oleh Wily Julitawaty dijelaskan akumulasi biaya (cost accumulation) adalah kumpulan data biaya yang diatur melalui beberapa cara sistem akuntansi. Setelah diakumulasi, manajer dibantu akuntan membebankan biaya ke objek biaya untuk membantu membuat keputusan strategis.

4. Akumulasi Penyusutan

Dalam buku Pengantar Akuntansi, Hery SE menjelaskan akumulasi penyusutan merupakan kumpulan beban penyusutan periodik. Sehingga pada akhir tahun pertama aset dimanfaatkan, besarnya akumulasi penyusutan adalah sama dengan besarnya beban penyusutan selama tahun pertama pemakaian.

Cara Menghitung Akumulasi

1. Berikut ini sebuah contoh untuk akumulasi parkir.

Akumulasi parkir = X + Ei - Ex

X = jumlah kendaraan yang sudah ada.
Ei = jumlah kendaraan yang masuk areal parkir.
Ex = jumlah kendaraan yang keluar areal parkir.

Diketahui X = 130 kendaraan
Ei = 30 kendaraan
Ex = 0 kendaraan

Akumulasi parkir = 130 + 30 - 0 = 160 kendaraan

2. Berikut ini sebuah contoh untuk akumulasi modal untuk membuat usaha keripik tempe:

  • Biaya renovasi outlet Rp 3.000.000
  • Kompor dan tabung gas Rp 550.000
  • Etalase Rp 1.500.000

Pembelian peralatan:

  • Penggorengan besar (min. diameter 60cm) 2 × Rp 100.000 = Rp 200.000
  • Sodet 2 × Rp 20.000 = Rp 40.000
  • Pisau besar 4 × Rp 50.000 = Rp 200.000
  • Talenan 4 x Rp 20.000 = Rp 80.000
  • Saringan 2 × Rp 25.000 = Rp 50.000
  • Wadah tempe dan adonan bumbu Rp 50.000
  • Timbangan Rp 75.000

Total Investasi: Rp 5.745.000

Biaya operasional per bulan

A. Biaya Tetap

  • Penyusutan etalase 1/36 × Rp 1.500.000 = 41.700
  • Penyusutan kompor gas 1/36 × Rp 550.000 = Rp 15.700
  • Penyusutan peralatan 1/12 × Rp 695.000 = Rp 58.000
  • Gaji karyawan 3 orang x Rp 500.000 = Rp 1.500.000

Total Biaya Tetap Rp 1.615.400

B. Biaya Variabel

  • Bahan baku (tempe dan bumbu-bumbu) Rp 200.000 x 30 hari = Rp 6.000.000
  • Minyak goreng 10 kg x Rp7.500 x 30 = Rp 2.250.000
  • Minyak tanah 12 L x Rp3.000 x 30 = Rp 1.080.000
  • Biaya pengemasan Rp 500.000
  • Biaya listrik dan air Rp 300.000
  • Biaya transportasi Rp 200.000
  • Biaya komunikasi Rp 100.000
  • Biaya promosi Rp 200.000
  • Biaya gas Rp 250.000

Total Biaya Variabel Rp 10.880.000

Total Biaya keseluruhan: Rp 12.495.400

Nah detikers, itulah penjelasan lengkap mengenai akumulasi. Semoga artikel ini bisa membantu, ya!



Simak Video "Produksi Gula Semut yang Kini Tembus Pasar Internasional"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/fds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT