Sampah Kayu 'Disulap' Jadi Kerajinan Tangan, Omzetnya Bisa Double Digit!

ADVERTISEMENT

Saatnya Jadi Bos

Sampah Kayu 'Disulap' Jadi Kerajinan Tangan, Omzetnya Bisa Double Digit!

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 14 Feb 2023 07:30 WIB
Sampah Kayu Disulap Jadi Kerajinan Tangan, Omzetnya Bisa Double Digit!
Sampah Kayu 'Disulap' Jadi Kerajinan Tangan, Omzetnya Bisa Double Digit!/Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Bagi kebanyakan orang mungkin kayu bekas sudah tidak ada harganya. Namun, bagi Ayi justru kayu-kayu bekas tersebut masih bisa digunakan untuk diolah menjadi berbagai macam kerajinan.

Di tangan Ayi, kayu-kayu bekas tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam kerajinan, seperti magnet kulkas, gantungan, pensil, patung ondel-ondel, dan lainnya. Ia menjual produk-produk tersebut dengan merek dagang Artha Betawi Craft.

"Kami ini UKM binaan Pemprov DKI, Dinas PPKUKM binaan Dekranasda. Jadi produk-produk ini kerajinannya asli handmade, ngerjain sendiri, dan itu dari daur ulang semua. Jadi, kita memanfaatkan limbah-limbah sampah, diproses, dijadikan souvenir, dijadikan produk komersil," ungkap Ayi kepada detikcom di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, ditulis Selasa (14/2/2023).

Wanita bernama lengkap Ayi Fatmawati ini menuturkan bahwa ia sudah memulai bisnis ini sejak 2012. Ide awal memulai bisnis ini karena ia melihat banyaknya sampah kayu yang dibuang di lingkungan sekitar, seperti peti-peti kayu yang digunakan oleh tukang sayur maupun tukang buah di pasar.

Melihat hal itu, ia pun mulai berpikir untuk melakukan sesuatu hal yang memanfaatkan limbah kayu tersebut. "Akhirnya karena kebetulan saya UKM binaan Dinas PPKUKM, kan ada pelatihan-pelatihannya, kita ada studi banding juga, keluar kota ngelihat pengusaha-pengusaha daerah. Nah idenya dari situ. Bikinlah produk khas Jakarta tapi bahan materialnya dari kayu daur ulang," tuturnya.

Sampah Kayu 'Disulap' Jadi Kerajinan Tangan, Omzetnya Bisa Double Digit!Sampah Kayu 'Disulap' Jadi Kerajinan Tangan, Omzetnya Bisa Double Digit! Foto: Dok. Istimewa

Ayi mengaku hanya memiliki tiga karyawan dalam melakukan bisnisnya ini. Ia bekerja sama dengan tukang-tukang kayu di daerah sekitar rumahnya. Menurutnya, bekerja sama dengan tukang kayu lebih efisien dibandingkan dengan merekrut pegawai baru. Hal itu karena kerajinan kayu membutuhkan keahlian khusus.

"Jadi saya ambil karyawan sampingan. Jadi pagi-sore dia kerja dulu di mebel atau di pabrik kayu-kayu, nah sore-malem di tempat kita. Karena kalau saya bener-bener nyari karyawan, saya butuh waktu ngelatih karyawan bisa 3-4 bulan untuk proses kayunya. Lama, sedangkan saya udah butuh proses produksi massal, sudah harus dijual," ujarnya.

Sebelum pandemi Covid-19, bisnis Ayi sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri. Di Indonesia, produknya telah dikirim seperti ke Bukittinggi, Padang, hingga Pulau Sulawesi.

"Itu sudah ada pesanan ke Jepang, Belanda, waktu itu teman saya pameran ke Moscow, produk saya dibawa, habis ludes. Itu sebelum corona, pas corona kan melempem," tuturnya.

Omzet dari limbah kayu bikin kantong tebal. Cek halaman berikutnya.



Simak Video "Limbah Kayu yang Disulap Menjadi Kerajinan Bernilai Jual, Lampung"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT