Hiasan dari Pelepah Pisang Tembus AS hingga Eropa, Omzetnya Capai Miliaran

Saatnya Jadi Bos

Hiasan dari Pelepah Pisang Tembus AS hingga Eropa, Omzetnya Capai Miliaran

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Kamis, 16 Mar 2023 07:30 WIB
Kerajinan Pelepah Pisang RI Tembus Pasar Internasional
Top! Hiasan dari Pelepah Pisang Diekspor ke AS hingga Eropa/Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Siapa sangka pelepah pisang yang jarang dilirik bernilai guna ternyata memiliki nilai ekonomi tinggi? Berbagai kerajinan juga dapat dibuat dari pelepah pisang.

Marketing Manager PT Indo Risakti, Riris Simanjuntak mengatakan bahwa perusahaannya mengolah pelepah pisang untuk dijadikan berbagai kerajinan tangan, salah satunya menjadi hiasan rumah.

Selain dari pelepah pisang, Riris mengatakan bahwa usahanya ini juga menggunakan bahan alami lainnya, seperti mendong (sejenis rumput-rumputan), sigras (pandan laut), bambu, hingga batu drusi. Adapun produk-produknya berupa tirai yang terbuat dari bambu, kursi, hiasan dinding, tempat lilin, pot tanaman, keranjang, dekorasi cermin, hingga hiasan lampu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita utamain bahan-bahannya yang wasted material. Harus wasted. Kayak misalnya kayu-kayu gini, ini juga wasted, jadi bentuknya nggak akan pernah sama. Ini suami saya yang desain, lihat ini, terus dipotong terus jadi bookend. Ternyata buyer senang. Ketika dijual ke end user-nya malah lebih mudah karena unik," tuturnya kepada detikcom di JIExpo Kemayoran, Jakarta, ditulis Kamis (16/3/2023).

Riris mengungkapkan bahwa produk-produknya dibuat khusus untuk ekspor, sehingga ia tidak memiliki toko. "Kalau untuk local market kita malah kasihnya ke INACRAFT, kita ikut itu. Tapi kalau ini (produk yang ada di pameran) malah nggak, karena memang fokusnya ke ekspor saja," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Riris mengatakan bahwa produk-produknya 60% dikirim ke Amerika Serikat (AS), lalu sisanya dikirim ke Eropa, Namibia, hingga Korea Selatan. Riris bekerja sama dengan department store di negara-negara tersebut untuk memasok produk-produknya yang berfokus untuk interior ruangan.

Kerajinan Pelepah Pisang RI Tembus Pasar InternasionalKerajinan Pelepah Pisang RI Tembus Pasar Internasional Foto: Dok. Istimewa

Rentang harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal. Sebab, dari pihak department store akan menaikkan harga hingga 3-4 kali ke pembelinya, untuk menutupi biaya yang dikeluarkan oleh department store.

"US$ 60 FOB (Free on Board) ya kita ya. Kalau yang kecil-kecil ini sekitar US$ 20. Jadi US$ 20 sampai US$ 60-an lah," ungkapnya.

Dalam sebulan, Riris bisa menghasilkan barang hingga 8-10 kontainer. Satu kontainer berisi sekitar 1.400 set produk.

Bagaimana Riris mengawali usahanya dan berapa omzetnya? Cek halaman berikutnya.

Simak juga Video: Bangun Pasar Ganja Medis Domestik, Argentina Pantau 51 Proyek Penelitiannya

[Gambas:Video 20detik]




Riris mengawali usahanya di Yogyakarta bersama beberapa perajin. Usaha ini merupakan bisnis keluarga yang sudah dimulai sejak 2012 dengan modal awal Rp 500 juta dengan bantuan keluarga.

Pada awalnya, ia hanya memiliki 10 perajin dan kini bertambah menjadi 1.000. Meskipun usahanya ini merupakan industri rumahan, tetapi Riris tetap menjaga kualitas produk-produknya.

"Kita nggak pernah mimpi untuk punya pabrik dan nggak pengin juga. Jadi pernah ada investor dari China datang terus 'ayo, saya mau invest ke Indo Risakti, kita bikinin pabrik, kita bikinin gudang' tapi itu.. it's not our dream. Visinya adalah pengin punya klaster (perajin)nya makin banyak," paparnya.

Klaster perajin yang berada di bawah naungan Riris sudah menjalar ke beberapa tempat. Selain Yogyakarta, klaster perajin tersebut ada di Pasuruan, Lombok, hingga Blora. Ia sangat senang dapat membantu orang-orang daerah tersebut dengan memberikan pekerjaan.

"Dari Departemen Koperasi itu mendukung banget. Mereka bikin tuh acara-acara per klaster-klaster dan itu really helps untuk kita. Memang cita-citanya itu, apalagi dibantu pemerintah jadi senang ternyata punya cita-cita yang sama," tuturnya.

Kerajinan Pelepah Pisang RI Tembus Pasar InternasionalKerajinan Pelepah Pisang RI Tembus Pasar Internasional Foto: Dok. Istimewa

Bahkan, ketika pandemi COVID-19 melanda dunia, bisnisnya ini justru meningkat pesat. Menurutnya, hal itu karena ketika semua orang berada di rumah, mereka ingin menata rumah mereka agar lebih nyaman untuk ditinggali.

"Itu 2020 sampai 2021 naiknya bisa sampai 5 kali, klaster-klaster kita (juga) berkembang. Baru tahun kemarin mulai turun karena pandeminya mulai dikit-dikit hilang, mereka sudah mulai kerja, aktivitasnya. Tapi nggak apa-apa, yang penting kita sudah melebarkan klaster-klaster itu," ujarnya.

Tahun lalu, bisnisnya ini bisa meraup omzet hingga US$ 700.000. Bahkan, saat terjadi pandemi COVID-19 omzetnya sampai US$ 1.500.000 atau Rp 22,9 miliar (kurs Rp 15.300).

"Kita nggak bisa bulanan (omzetnya). Kita ada buyer season. Buyer season ini sampai Mei, nanti Juni mulai produksi sampai ke Agustus. Nah, Agustus sampai Oktober mungkin ada buyer meeting lagi, tapi setelah itu masuk Desember sudah libur lagi. Jadi kita hitungannya (omzet) setahun," jelasnya.


Hide Ads