Joko menyebut mendapatkan bantuan dari BRI pada 2021. Waktu itu, dia tercatat sebagai salah satu pengguna Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Mulai dari nominal Rp 10 juta hingga saat ini dia mendapatkan KUR sebesar Rp 500 juta.
Dalam prosesnya, BRI menawarkan agar kawasan produsen keripik tempe di Kramat pela itu dibuat klaster. Itu untuk memudahkan pemberian bantuan.
"Dan, alhamdulillah kami mendapatkan bantuan dari BRI. Yakni, berupa 10 drum stainless dan 20 mesin potong. Itu lumayan banget, karena satu drum stainless itu bisa mencapai Rp 4 juta, buat merebus kedelai," kata Joko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bantuan peralatan, para produsen keripik tempe di klaster Kramat Pela itu mendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai bazar yang digelar oleh BRI. Produk mereka juga dipasarkan lewat Localoka.
(fem/hns)