Dibina BRI, Kader Posyandu di Probolinggo Racik Stik Pencegah Stunting

Dibina BRI, Kader Posyandu di Probolinggo Racik Stik Pencegah Stunting

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Jumat, 07 Jul 2023 09:37 WIB
BRI
Foto: detikcom/Jihaan Khoirunnisaa
Probolinggo -

Stunting sampai dengan saat ini masih menjadi ancaman serius yang menghantui anak-anak Indonesia. Kondisi ini turut menjadi perhatian para kader posyandu di Desa Bhinor, Kabupaten Probolinggo.

Ketua Lembaga Pembina Posyandu Desa Bhinor, Hostiningsih mengatakan beberapa tahun lalu angka stunting Desa Bhinor terbilang tinggi, dengan persentase di atas 60 persen. Sehingga Bhinor sempat masuk desa locus (tempat) stunting.

Karena itu, pihaknya berupaya mengatasinya lewat pemenuhan gizi seimbang untuk bayi dan balita. Hal ini mengingat salah satu penyebab utama stunting yaitu asupan nutrisi yang kurang memenuhi kebutuhan anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gimana sih buat menurunkan angka stunting itu. (Salah satunya) dengan balita mau makan sayur," katanya kepada tim detikcom beberapa waktu lalu.

Hostiningsih pun berinovasi membuat camilan stik berbahan dasar sayuran, seperti bayam, sawi, dan seledri. Adapun caranya, sayuran segar dicuci lalu dipotong kecil-kecil. Selanjutnya sayur tersebut dikukus dan dihaluskan dengan blender. Namun untuk seledri, maka cukup dipotong kecil dan dicampurkan dengan tepung. Sebab jika diblender akan membuat rasanya pahit saat dimakan.

ADVERTISEMENT

Stik ini kemudian diberikan sebagai pemberian makanan tambahan (PMT) kepada bayi dan balita di posyandu. Dia menyebut PMT stik sayur mampu membantu menekan kasus stunting pada balita, sehingga dalam kurun waktu 1 tahun jumlahnya menurun drastis.

"Dulu lebih dari 60 persen balita stunting. Tahun 2018 sudah turun, dari 60 persen lebih jadi hanya 44 balita. Tahun lalu turun jadi 27, dan di Februari kemarin tinggal 25 balita," paparnya.

BRI Foto: detikcom/Jihaan Khoirunnisaa

Lebih lanjut ia menjelaskan pembuatan stik sayur ini memanfaatkan hasil pertanian masyarakat setempat. Menurutnya sayuran yang ditanam warga memiliki kualitas baik karena diolah secara organik, yang membuat stik lebih gurih dan renyah.

"Di kampung ini seledrinya banyak. Saya yang beli ke warga. Daripada kebuang, jadi saya beli. Kecuali kalau pesanan banyak baru ke pasar," tuturnya.

Hostiningsih menjelaskan setiap hari dirinya bisa mengolah 1-10 Kg sayur menjadi stik kemasan kecil untuk dipasok ke posyandu. Selain itu tersedia pula stik dalam kemasan besar yang dijual seharga Rp 15 ribu.

"Kita bikin per hari 1 Kg. Kalau ada pesanan baru bisa bikin sampai 10 Kg. Biasanya 1 Kg sayur bisa jadi 13 pack besar, yang harganya Rp 15 ribu," katanya.

Dalam mengolah stik sayur Hostiningsih tidak sendirian, melainkan turut mengajak rekan sesama kader dan ibu-ibu PKK. Jadi, selain membantu memberantas stunting, produksi stik sayur diharapkan bisa mengangkat ekonomi emak-emak di Desa Bhinor.

Agar produknya memiliki nilai jual lebih tinggi, Hostiningsih aktif mengikuti pelatihan usaha. Salah satunya yang pelatihan branding yang difasilitasi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

"Kita diajari tentang kemasan, gimana caranya menghitung omzet, laba. Kemudian pengolahannya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Unit BRI Paiton Mochamad Ikrom mengungkapkan pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya Bank BRI untuk mendorong UMKM naik kelas, sekaligus menggeliatkan ekonomi di perdesaan.

"BRI melakukan pemberdayaan bagi klaster usaha dan UMKM. Selain memberikan pelatihan terkait produk, kemasan, masa expired produk, BRI juga melakukan re-packaging produk yang ada di desa, sehingga dengan kemasan yang bagus produknya bisa lebih bersaing dan memperluas pemasaran produk yang ada di desa," terangnya.

Sebagai informasi, Desa Bhinor terpilih sebagai salah satu finalis program Desa BRILian 2022. Adapun Desa BRILian merupakan program pemberdayaan desa yang dikembangkan oleh Bank BRI untuk menghasilkan role model dalam pengembangan desa sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa.

"Dengan mengikuti Desa BRILian kita nilai BUMDes-nya jalan lebih baik, begitu pula dengan pengurus dan karang tarunanya. Berarti cocok untuk ikut Desa BRIlian nasional. Pergerakan ekonomi bagus, dan inovasinya bagus," katanya.


"Karena penilaian Desa BRILian itu desa yang tumbuh bagus untuk masyarakatnya. Jadi bukan hanya untuk desanya sendiri," lanjutnya.

Desamu ingin menjadi the next Desa BRILian seperti Desa Bhinor? Segera kunjungi atau hubungi Kantor BRI Unit terdekat dan Mantri BRI Unit akan membantu proses pendaftaran.

Informasi selengkapnya silakan hubungi tim representatif Desa BRILian BRI via aplikasi chat WhatsApp di nomor 081394933751 pada jam 08.00 - 16.00 WIB. Yuk optimalkan potensi desa dengan meraih kesempatan menjadi Desa BRILian!


Hide Ads