.webp)
Berawal dari hobi memelihara anjing ras, Rico Wenas, yang berdomisili di Situbondo, Jawa Timur ini sukses berbisnis anjing ras asal Amerika Serikat (AS) yakni micro bully dengan omzet hingga ratusan juta rupiah per bulannya.
"Anjing micro bully ini masih jarang di Indonesia, dia asalnya dari Amerika Serikat (AS), di AS sana pasarannya US$ 20 ribu," kata Wenas ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Wenas mengungkapkan, dirinya beberapa tahun lalu memutuskan mengimpor indukan micro bully ke Indonesia, dan ternyata pasar di Indonesia sangat antusias, bahkan yang mau beli harus antre dulu karena stok yang terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Anjing Micro Bully Foto: Rista Rama Dhany |
"Peminatnya banyak, orang sampai harus waiting list, saya kasih contoh ini anjing micro bully warna lilac baru saja dibeli Mas David dari Surabaya, umurnya 6 bulan harganya Rp 150 juta, sudah sold," ungkap Wenas.
Menurut dia, anjing micro bully banyak diminati orang Indonesia karena walau wajahnya sangat seperti monster, tapi hatinya lembut, tidak galak atau menggigit seperti anjing Pit Bull atau American Bully.
"Ini lembut sekali hatinya kayak Hello Kitty, serius, sama orang baru pun dia tidak galak, padahal orang-orang menyebut ini anjing monster ada juga bilang anjing dari neraka, bahkan kalau berantem sama anjing lain pasti kalah. Walaupun kalau kamu lihat ototnya kayak binaraga, wajahnya seram. Ini yang buat orang-orang suka," ungkap Wenas lagi.
Wenas menambahkan lagi, saat ini peternak anjing micro bully di Indonesia masih sedikit, hal ini yang membuat harga hewan ini masih sangat tinggi.
 Anjing Micro Bully Foto: Rista Rama Dhany |
"Ada beberapa peternak, dari Bali, Jakarta, ada juga di Surabaya, masih sedikit dan itu pun indukannya ambil dari Level Bully Camp, itu peternakan saya. Bahkan walau di Amerika Serikat (AS) harganya mahal, tapi kami masih ada yang jual Rp 25 juta yang anakan," ujarnya.
Wenas mengungkapkan, dari bisnisnya menernakkan dan menjual anjing micro bully ini, dirinya setiap bulan meraup ratusan juta.
"Saya tiap bulan omzetnya ratusan juga, tiga digit, harus itu, kalau tidak ya rugi lah, saya punya handel boy 7 orang, peternakan saya tiga ada di Situbondo, Malang, dan Surabaya, untuk pakannya saja saya habis Rp 25 juta per bulan, jadi harus tiga digit omzetnya," tutur Wenas.
Wenas mengungkapkan, pasar anjing micro bully ke depannya masih sangat prospek, peminatnya terus naik dan harganya masih tinggi.
"Bisnis anjing ini masih prospek sekali, jumlahnya masih sedikit, ini pameran binatang peliharaan terbesar di IIPE ICE BSD saja, anjing ini menjadi perhatian paling besar, banyak yang mau adopsi," tutupnya.
Lihat juga Video: Ini Tampang Pria yang Seret Anjing di Jalanan Makassar Pakai Bentor
