The Local Market September Edition, pameran dan bazar dari berbagai jenama (brand) lokal Indonesia yang diinisiasi oleh Ku Ka Aku Suka, kembali hadir selama tiga hari.
Berlokasi di Urban Forest, Cipete, Jakarta, acara ini diikuti oleh lebih dari 100 jenama lokal dan ditargetkan transaksi akan mencapai ratusan juta rupiah. Beberapa tenant yang tergabung dalam acara ini memiliki misi dan upaya untuk mengusung keberlanjutan dan kepeduliannya terhadap lingkungan serta kebudayaan Indonesia.
Popsiklus adalah bisnis yang mengusung upaya sustainability terhadap lingkungan dengan mengandalkan konsep reuse and recycle hingga menghasilkan produk rumahan seperti pouch, notebook, dan tote bag yang bahan bakunya dari hasil olahan limbah. Popsiklus dimulai pada tahun 2009 dari sampah karton susu yang menumpuk di rumah dari founder Popsiklus yang bernama Kurniati Rachel Sugihrehardja atau yang dipanggil Nia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di rumahnya, sampah tidak selalu diangkut setiap hari. Dengan sampah yang menumpuk, munculah ide hingga Nia melahirkan produk pertamanya yakni Milk Carton Notebook Covers.
Dengan ketekunannya, produknya kemudian tersebar secara organik dan semakin berkembang.
Tidak hanya itu, Batik karya Warwick Purser seorang perancang busana expat yang memiliki kepedulian terhadap batik turut terlibat dalam acara The Local Market melalui karyanya yang Bernama Equatrial Design. Balutan busana karya Warwick banyak digemari oleh kalangan selebriti ternama seperti Happy Salma.
Melalui karyanya, Warwick menawarkan produk busana bermaterialkan batik dengan model yang unik dan nyaman dikenakan.
Di tahun 2023, The Local Market 'September Edition' kali ini menekankan pada komitmen untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memahami seberapa pentingnya usaha mereka sendiri dan juga bagi sesama komunitas UMKM di Indonesia.
Sektor UMKM sendiri di Indonesia memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan usaha lokal. Saat ini tercatat sebanyak 65,4 juta UMKM di Indonesia yang telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja di Indonesia.
![]() |
The Local Market merupakan kegiatan offline dari Ku Ka yang fokus mendukung produk-produk Indonesia yang berkualitas, yang telah dikurasi dari para individu yang muncul sebagai penggiat kerajinan tangan serta para komunitas yang peduli terhadap seni dan memiliki dampak sosial bagi masyarakat. The Local Market bukan hanya menjadi ajang jual beli semata namun juga mengedepankan edukasi dan rasa memiliki yang dalam untuk setiap pihak yang terlibat.
Titonius Karto, Founder Ku Ka dan The Local Market, mengungkapkan bahwa The Local Market yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 2017 dan telah menyelenggarakan pameran yang ke-17 kalinya, adalah tempat bertemunya pelaku usaha lokal dengan para pembeli, saling berbagi ide dan berkomunikasi, hingga berkolaborasi.
"Setiap tahun jumlah partisipan dan pengunjung The Local Market kian meningkat. Kami berharap The Local Market dapat selalu hadir setiap tahun dan terus berkontribusi memberdayakan usaha lokal Indonesia," ujar Tito, dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/9/2023).
"Acara ini juga sebagai upaya kami melestarikan produk lokal buatan tangan. Di pameran ini kami secara berkelanjutan menciptakan suasana yang mendukung dan tidak kompetitif, di mana para penjual tidak hanya bisa membangun hubungan dengan pelanggan tetapi juga dengan satu sama lain, " sambungnya.
![]() |
Sambil menikmati suasana Urban Forest Cipete, pengunjung dapat merasakan semangat kemeriahan dengan pertunjukan live music, berbelanja berbagai produk fesyen yang berbahan dasar kain tradisional atau wastra nasional hingga peralatan dapur kayu yang dibuat langsung oleh pengrajin lokal di pulau Jawa.
Pengunjung yang datang juga dapat menikmati sajian seni tradisional seperti karawitan, tar tradisional, wayang kulit, penampilan musisi lokal, dan beberapa workshop kerajinan yang dapat diikuti langsung.
"Bertujuan untuk menginspirasi dan memobilisasi masyarakat kami ingin menciptakan perubahan positif. Harapannya, The Local Market memberikan ruang bagi produk independen untuk memamerkan dan menjual produk mereka sambil membina hubungan baru dalam komunitas. One artisan, One Weekend, One action at a time," tutup Tito.
(Tagsite/Pelangi Lokal Market)