Resign dari Startup Jualan Keripik Pisang, Pria Ini Raup Omzet Ratusan Juta

Resign dari Startup Jualan Keripik Pisang, Pria Ini Raup Omzet Ratusan Juta

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 30 Sep 2023 17:30 WIB
Irawanchips
Foto: Dok. Pribadi Irawanchips
Jakarta -

Bekerja di startup merupakan impian banyak orang. Namun, berbeda dengan Andre yang memilih resign, kemudian menjadi penjual keripik dan stik pisang.

Setelah enam bulan bekerja di startup, Andre memilih resign dan meneruskan kembali bisnis bersama orang tuanya yakni jualan keripik pisang. Dengan merek Irawanchips, Andre bercerita setiap minggunya bisa memproduksi keripik dan stik pisang hingga 2 kuintal.

Omzet yang didapatkan Andre paling tertinggi pernah mencapai Rp 150 juta per bulannya. Angka itu didapat saat dia berinovasi membuat varian baru dari olahan pisang yakni stik pisang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah launching yang banana stik, itu sempat viral lagi kan. Sebulan sampai omzetnya Rp 150 juta itu di TikTok Shop. Jadi, oh banana stik inovasi baru ternyata bisa segininya bikin penjualan meningkat," ungkapnya, kepada detikcom.

Perjalanan Andre membangun bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pemilik nama Muhammad Andre Irawan itu bercerita, bisnis kripik pisang mulanya merupakan ide dari Bapaknya bernama Hartono.

ADVERTISEMENT

"Ide membuat Irawanchips ini adalah bapakku gitu, jadi untuk semua proses produksi bapakku yag buat. Pas itu aku kuliah di Jogja, nah bapak iseng-iseng buat dan banyak tentang yang suka, keluarga yang suka," kata Andre.

Kemudian pada 2017 itu, saat Andre masih duduk di bangku kuliah, bapaknya meminta Andre untuk memasarkan juga di kampus. Saat itu Andre berkuliah di Yogyakarta. Hasil penjualan keripik pisang itu juga digunakan Andre untuk memenuhi kebutuhan kuliah.

"Akhirnya 'cobain deh de dijual aja di Jogja' karena memang aku suka jualan,sebelumnya aku juga jualan. Aku coba jualin, di semester 3 kuliah aku titip ke toko, ke teman-teman ikut bazar-bazar, di Instagram juga di awal-awal jualan, jadi itu awal mula jualannya," lanjut dia.

Kemudian, setelah lulus kuliah saat situasi pandemi, usaha kripik pisang tersebut sulit dikembangkan. Oleh sebab itu, Andre memutuskan untuk mencari pekerjaan lainnya.

Pada waktu tahun akhir 2021, Andre akhirnya mendapatkan kesempatan kerja di salah satu startup pendidikan di Jakarta. Namun, karena saat itu COVID-19, dia bekerja tetap di kediamannya yang berada di Lampung.

IrawanchipsIrawanchips Foto: Dok. Pribadi Irawanchips

Singkat cerita, setelah enam bulan bekerja di startup, Andre memutuskan untuk keluar dan bertekat meneruskan bisnis keripik pisang bersama orang tuanya. Andre juga mengatakan, bidang pekerjaan di startup berkaitan dengan pengembangan bisnis, jadi ilmu yang didapat di perusahaan bisa diterapkan pada bisnisnya.

Bisnis keripik pisang ini melejit saat Andre membuat konten video di TikTok yang menceritakan keputusan dia untuk resign dari startup, kemudian mengembangkan bisnis keripik pisang bersama orang tuanya.

"Aku nggak tahu bisnisnya bagus apa nggak (saat berkomitmen bisnis keripik). Akhirnya iseng-iseng membuat video yang aku resign dari startup itu, bantu bapak jualan keripik pisang ternyata yang nonton 6 juta, dan itu di balik ngebuat point irawanchip ini bisa naik lagi, usaha bapak bisa lebih dikenal banyak orang," tuturnya.

Ketika video itu viral, Andre mendapatkan pesanan hingga seminggu 1.000 pcs. Omzet yang dia terima saat videonya viral di TikTok mencapai Rp 30 jutaan sebulannya. Andre mengaku sempat kewalahan dengan Bapaknya, karena saat itu produksi keripik pisang hanya dikerjakan berdua.

"Itu banyak banget YaAllah, padahal kita waktu itu masih berdua aja belum ada yang bekerja. Akhirnya sempat sold out, kami tutup dulu tokonya, 2-3 hari, baru buka lagi, sampai seperti itu," jelas dia.

"Di awal viral itu omzet bisa mencapai Rp 30 jutaan lebih ya, itu dalam sebulan ya, karena kita masih keterbatasan produki ya. Dari sebelumnya mungkin sebulan Rp 200 ribu Rp 300 ribu, atau Rp 2 juta, Rp 3 juta. Naiknya 10 kali lipat," ucapnya lagi.

Kemudian, inovasi mengelola pisang ini tidak berhenti pada kripik saja. Andre dan orang tuanya membuat olahan pisang menjadi camilan berbentuk stik. Varian baru itu juga dipromosikan Andre melalui TikTok.

Tidak disangka-sangka, varian stik pisang itu menjadi best seller irawanchips. Setelah viral, Andre mengatakan sempat mendapatkan omzet hingga Rp 150 juta per bulan.

"Setelah launching yang banana stik, itu sempat viral lagi kan. Sebulan sampai omzetnya Rp 150 juta itu di TikTok Shop. Oh banana stik, inovasi baru ternyata bisa segininya, bikin penjualan meningkat," ungkapnya.

Produk irawanchips sampai saat ini telah terjual ke Sabang hingga Marauke. Pesanan terbanyak dari di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek. Andre berharap produk keripik dan stik pisangnya bisa juga tembus ke pasar luar Indonesia.

"Yang aku pernah liat itu dari Sabang sampai Marauke alhamdulillah ada ya. Sampai jauh banget ini. Kalau paling banyak Jabodetabek dan Jawa Barat sih yang paling ramai secara penjualan," tuturnya.

Kini, Andre tidak lagi hanya berdua dengan bapaknya mengembangkan bisnis camilan pisang ini. Dia telah memiliki karyawan dengan memberdayakan ibu-ibu sekitar rumahnya.

Sebagai informasi, irawanchips ini menjual produk camilan yang terbuat dari pisang. Varian yang dijual bermacam-macam, ada keripik pisang bubuk, banana stik bubuk, keripik pisang lumer, dan banana stik lumer.

Untuk harga banana stik dan keripik pisang mulai dari Rp 15.000 per 100 g. Kemudian harga banana stik dan keripik pisang lumer itu harganya Rp 25.000 per 200 g, dan Rp 30.000 per 250 g. Camilan pisang itu bisa dibeli melalui Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop, dan website resmi irawanchips.

(ada/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads