Penjual Bakso Jangkung Bertahan di Harga Rp 10 Ribu Semangkok, Intip Omzetnya

Penjual Bakso Jangkung Bertahan di Harga Rp 10 Ribu Semangkok, Intip Omzetnya

Niken Widya Yunita - detikFinance
Jumat, 22 Mar 2024 05:09 WIB
Penjual Bakso Jangkung Bertahan di Harga Rp 10 Ribu Semangkok, Intip Omzetnya
Foto: Niken Widya Yunita/detikFinance
Jakarta -

Harga bakso semangkok saat ini dipatok sekitar Rp 15 ribu. Namun masih ada penjual yang menjajakan semangkok bakso dengan harga murah meriah yakni Rp 10 ribu. Adalah Darmanto, pedagang Bakso Jangkung yang menjual makanan yang digemari masyarakat Indonesia itu di Sukatani, Depok.

Racikan isian bakso Darmanto seperti tukang bakso umumnya. Garam, bawang goreng, micin bagi yang suka, lalu diberi mi, bihun, cesin, toge, dan seledri. Kemudian disiram kuah yang panas dari panci dan diberi beberapa bakso biasa dan bakso urat. Bakso siap disajikan dan langsung dilahap pelanggan di kios bakso di Sukatani, Depok, Jawa Barat. Yummy! Namun ada juga pelanggannya yang membeli bakso dibungkus. Saat puasa, banyak pelanggan yang membungkus bakso untuk dimakan saat berbuka.

Meski isian tidak berbeda dengan tukang bakso lainnya, Darmanto memberandol harga bakso tidak seperti pedagang lain. Pembeli hanya dikenakan harga murah yakni Rp 10 ribu per porsi. Lalu apa alasan Darmanto menjual bakso dengan harga murah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekarang bakso saya jual Rp 10 ribu dikarenakan di lingkungan saya ekonominya masih menengah ke bawah. Terutama langganan saya," ungkap Darmanto kepada detikFinance beberapa waktu lalu.

Ya lingkungan kios bakso Darmanto merupakan pemukiman padat penduduk. Jalanan yang mulus tersebut hanya bisa dilewati satu mobil. Namun motor dapat berseliweran masuk dan keluar kios bakso Darmanto dengan leluasa.

ADVERTISEMENT

Penjual Bakso Jangkung Bertahan di Harga Rp 10 Ribu Semangkok, Intip OmzetnyaDarmanto sedang melayani pembeli/Foto: Niken Widya Yunita/detikFinance

Usaha Terbantu BRI

Darmanto memulai berdagang pada tahun 1989 hingga 1993. Saat itu bukan bakso barang jualan pertamanya melainkan mi ayam. Dia baru berjualan bakso di Tangerang sekitar tahun 1993 dengan mengikut seorang bos. 3 Tahun kemudian dia memutuskan menjalani usaha bakso sendiri di Depok. Dia menamai usahanya Bakso Jangkung. Mengapa dinamakan demikian?

"Dulu kan (kalau jualan) suka nongkrong di pangkalan ojek. Teman nongkrong kalau panggil jangkung. Ya sudah, sampai sekarang orang tahu namanya Jangkung saja," kata Darmanto yang berperawakan jangkung ini.

Selama setahun dia berjualan bakso dari dipikul hingga gerobak dorong. Saat itu modal awalnya Rp 200 ribu yang dibelikannya alat pikul, mangkok, sendok, dan sebagainya. Darmanto keliling menjajakan baksonya di sekitar Depok wilayah Pekapuran, Sukatani, dan Jatijajar. Dengan berjualan keliling, dia mendapatkan omzet Rp 15 ribu kala itu. Kini omzetnya telah mencapai Rp 900 ribu per hari atau Rp 27 juta per bulan. Cuan yang didapatnya sekitar Rp 6 juta per bulan. Setiap harinya dia membuat 100 porsi bakso dengan membutuhkan 3-4 kg daging. Olahan bakso dia buat sendiri tanpa ada bantuan karyawan, namun dia menggiling bakso di Pasar Cisalak, Depok.

Setelah keliling jualan, ada seseorang yang tinggal di Jatinegara yang minta dibuatkan kios pada 2016. Darmanto yang menyambi menjadi tukang bangunan saat dagangan sepi ini lalu membuatkan kios dan 7 kontrakan. Kios itu lalu awalnya dikontraknya sendiri Rp 2,5 juta per bulan dari tahun 2016 hingga 2018. Namun karena dia diminta untuk menjaga kontrakan bosnya tersebut, Darmanto pun dbebaskan dari biaya sewa kios bakso.

Usaha Darmanto juga terbantu dengan adanya kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dia mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI pada 2021 senilai Rp 40 juta dengan cicilan Rp 1,6 juta per bulan dan jangka waktu 3 tahun. Tidak sulit bagi Darmanto untuk mendapatkan kredit dari BRI. Prosesnya mudah dan tidak sampai 2 minggu.

Dia pun berterima kasih pada BRI karena usahanya terbantu. Meski sempat tutup total beberapa minggu karena adanya virus Corona, Darmanto bangkit dengan jualan keliling lagi di sebuah kompleks di Sukatani. Ada juga pelanggan yang memesan bakso secara online.

Transaksi QRIS

Selain mendapatkan KUR BRI, Darmanto juga diberi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh BRI saat bazar pada 2022 lalu. Saat bazar yang digelar BRI tersebut, terdapat 100 transaksi dari QRIS BRI.

Di kios tidak banyak konsumen Darmanto yang memakai QRIS. Namun dia selalu membawa QRIS saat berjualan keliling. Ya dia berjualan keliling menggunakan motor dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB saat puasa. Darmanto mangkal di kiosnya sejak pukul 15.00 WIB. Tertarik membeli Bakso Jangkung, detikers?

Penjual Bakso Jangkung Bertahan di Harga Rp 10 Ribu Semangkok, Intip OmzetnyaQRIS BRI Bakso Jangkung/Foto: Niken Widya Yunita/detikFinance

(nwy/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads