Menurut Bambang dari setiap transaksi berapapun nilai nominalnya BRI akan menarik biaya Rp 3.000, yang akan dikembalikan lagi ke rekening agen BRILink sebesar Rp 1.500. Misalnya ada pelanggan yang transfer ke sesama BRI dengan nilai Rp 1.000.000 maka akan dikenakan biaya admin sebesar Rp 10.000. Dari biaya admin yang Rp 10.000 tersebut Rp 7.000 akan langsung masuk rekening agen BRILink. Sisanya Rp 3.000 akan ditarik oleh BRI, di mana yang sebesar Rp 1.500 akan dikembalikan ke rekening agen BRILink setiap bulannya.
Setiap bulan, Bambang akan menerima rekap hasil transaksi di setiap agen di wilayah Kalimalang, Jakarta Timur. Pada bulan Januari 2024 jumlah transaksi baik transfer maupun tarik tunai di Farah Cell sebanyak 1.708 kali dengan nilai nominal total Rp 1,6 miliar. Sementara di bulan Februari jumlah transaksi mencapai 1.970 kali dengan total nilai nominal sebesar Rp 1,9 miliar.
Dari jumlah transaksi selama bulan Februari 2024 Bambang menerima fee sebesar kurang lebih Rp 3.300.000. Fee ini baru dihitung dari biaya admin Rp 1.500 yang dikembalikan oleh BRI ke agen BRILink tadi. Fee tersebut belum termasuk keuntungan dari biaya admin yang ditetapkan oleh Farah Cell dikurangi Rp 3.000 yang ditarik oleh BRI dan dikembalikan ke rekening si agen sebesar Rp 1.500.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelayanan dan Ketelitian adalah Kunci
Usaha jasa transfer dan tarik uang tunai tak hanya bersaing dengan kantor Bank atau pun mesin ATM yang banyak berada di minimarket, tapi juga antar agen BRILink. Di sekitar lokasi Farah Cell misalnya, selain ada beberapa bank dan mesin ATM juga ada agen BRILink lainnya dengan jarak 300 sampai 500 meter.
Namun nyatanya banyak pelanggan yang memilih transfer atau tarik tunai di Agen BRILink Farah Cell. Kuncinya, kata Bambang adalah dengan berusaha memberikan pelayanan semaksimal dan seramah mungkin kepada pelanggan. Dia dan Yuni sang istri menerapkan pelayanan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) Bank BRI. Saat ada pelanggan yang akan transfer, maka akan diminta menulis nomor rekening tujuan. Setelah itu Bambang atau Yuni akan membacakan kembali nomor rekening tersebut kepada pelanggan.
Langkah selanjutnya Bambang atau Yuni akan menuliskan nomor rekening dan besarnya nilai transfer di mesin EDC. Bambang dan Yuni akan kembali melakukan verifikasi data nomor rekening dan besarnya nominal transfer atau tarik tunai sebelum dilakukan transaksi akhir.
Bambang dan Yuni akan dengan sabar dan penuh senyum dalam melayani pelanggan. Kebetulan ada beberapa pelanggan ibu-ibu sudah berumur yang terkadang sampai minta dibantu dari menulis nomor rekening bahkan hingga memencetkan nomor Personal Identification Number (PIN).
Bambang mengaku selama menjadi agen BRILink belum mengalami masalah yang serius terkait transaksi baik transfer maupun tarik tunai. Kalau pun ada masalah misalnya transaksi nyangkut atau gagal dia tenang karena ada nomor pengaduan yang responsnya cepat. "Standarnya pengaduan akan selesai 3 kali 24 jam, namun selama ini ndak sampai 1 kali 24 jam sudah selesai," kata Bambang, ayah dari 1 putri ini.
Bambang yang dulunya pesimistis menjadi agen BRILink kini sering duduk manis di belakang etalase sambil menunggu pelanggan. Bahkan setiap akhir pekan atau di luar jam operasional bank, pelanggan akan antre berjajar di depan counternya untuk transfer atau tarik tunai.
(erd/hns)