"Saya captain cafe di Japanese pernah, Chinese pernah, 17 tahun saya pak kerja di hotel mulai dari hotel Arya Duta, Grand Hyatt sampe Hotel Mulia. Capek yaudah saya resign dari hotel, ditinggal suami punya hobi masak ya saya dagang". Cerita Yuni sambil memasukkan adonan risol ke dalam minyak panas.
Usai resign dari dunia perhotelan Yuni juga sempat menjadi guru les bahasa inggris di rumahnya, murid-murid sekolah dasar, SMP hingga SMA ia pandu untuk memantapkan ilmu yang didapat dari sekolah.
Bantingan setir dari pekerja hotel ke guru les tak cukup baginya, tangan yang diberkati kelebihan dalam memasak tak disia-siakannya tahun 2013 Yuni benar-benar terjun ke dapur.
Di dapur seluas 4x3 meter ini Yuni berjibaku memenuhi setiap pesanan, berbekal ilmu akademi perhotelan membuat masakan Yuni cukup diminati warga sekitar, dalam sehari Yuni mampu membuat 250 gorengan untuk pelanggan tetapnya.
Banyaknya pesanan membuat Yuni terus meningkatkan usahanya, ia sempat juga meminjam ke rentenir atau bank keliling karena harus segera menambah jumlah kulkas. Saat itu Yuni meminjam dengan nominal Rp 1 juta rupiah namun pada saat dikembalikan ia membayar lebih yaitu Rp 1,2 juta rupiah, bunga yang tinggi membuatnya beralih ke Bank BRI.
Di Bank BRI Yuni mendapatkan pinjaman Kupedes hingga Rp 50 juta rupiah dengan durasi 7 tahun, uang sebanyak itu langsung ia kebut untuk memenuhi kebutuhan usahanya seperti kulkas baru hingga motor untuk kebutuhannya mengantarkan pesanan. Yuni juga diketahui menerima pesanan catering dalam jumlah besar.
"Setelah dapat pinjaman BRI ya alhamdulillah, dari situ kan saya bisa beli kulkas, barang (bahan-bahan masakan) bisa masuk situ semua kalo cuma 1 kulkas kepenuhan, ga dingin. Motor juga bisa bantu buat saya keliling". Jelas Yuni.
Diketahui omset Yuni dalam memasok jajanan gorengan takjil mencapai Rp 200.000 hingga Rp 400.000 rupiah dalam sehari. Biasanya para pelanggan memesan risol bihun, risol wortel kentang, martabak hingga onde-onde. Yuni juga sempat membuka bisnis ayam geprek online pada saat Covid-19 menyerang.
Apa itu Kupedes?
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memiliki produk layanan pinjaman bernama Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) BRI.
Kupedes BRI adalah pinjaman bunga yang diberikan untuk individual (badan usaha maupun perorangan). Kredit ini sifatnya umum untuk semua sektor ekonomi.
Dilansir dari laman resmi BRI persyaratan pinjaman untuk mengajukan kredit Kupedes BRI meliputi dokumen legalitas usaha (minimal surat keterangan usaha dari kepala desa/lurah/pasar tempat berjualan), lalu dokumen identitas diri seperti kartu tanda penduduk (KTP) atau surat izin mengemudi (SIM) dan pengalaman usaha minimal 1 tahun.
Keuntungan yang didapat antara lain mendukung pemenuhan kebutuhan, seperti pembiayaan perbaikan rumah, biaya pendidikan, pembelian kendaraan.
Berlaku bagi semua sektor usaha, mulai dari perdagangan, perindustrian, pertanian, ataupun jasa lainnya, bunganya bersaing dan mudah, agunan (aset yang jadi jaminan tambahan dalam pemberian fasilitas kredit.pembiayaan) tidak harus bersertifikat.
Selain itu angsuran bisa sesuai kebutuhan, bebas biaya provisi dan biaya administrasi mulai dari Rp 10.000. Ada juga bonus bagi debitur yang bayar angsurannya tepat waktu, memperoleh asuransi jiwa kredit, jiwa, kecelakaan, kesehatan, dan meninggal dunia hingga setoran bisa dilakukan di semua unit BRI. (hns/hns)