Foto menjadi media favorit banyak orang untuk mengabadikan momen atau kenangan bersama orang terkasih. Banyak cerita dihasilkan dari jepretan kamera, baik untuk disimpan sendiri maupun dibagikan kepada orang lain.
Hal inilah yang kemudian dilihat oleh Octadimas Dower sebagai peluang bisnis potensial. CEO Difotoin.id ini berhasil menciptakan mesin foto berupa photobox dan sudah yang menangkap lebih dari 1 juta momen.
Mesin milik Difotoin.id kini tersebar di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Bali. Dengan bisnis yang terus berkembang, Octadimas justru tidak memiliki latar belakang di bidang fotografi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan untuk mengoperasikan kamera saja pria dengan background IT ini mengaku tidak pernah. Namun berkat insting berbisnisnya, ia berhasil mendirikan Difotoin.id yang terbilang sukses hingga sekarang.
"Sebenarnya dari basic saya tuh, saya sama sekali bukan basic orang fotografi, bahkan saya pegang kamera aja nggak pernah. Cuma memang pada saat itu kita lihat kalau kita bisa menyelesaikan masalah orang, itu cuan pasti akan ikut," katanya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (30/4/2025) lalu.
Sebagai informasi, dalam satu tahun pendapatan Difotoin.id bisa mencapai Rp 10 miliar. Sementara biaya yang ditawarkan ke untuk photobox berkisar Rp 35.000-55.000.
Sederhananya, mesin Difotoin.id akan bekerja otomatis mengambil foto, kemudian mengeluarkan hasil cetak atau menampilkan soft file dengan memindai barcode. Pembayaran juga bisa dilakukan secara digital.
Ide bisnis ini muncul dari keresahan Octadimas saat melakukan hobinya jalan-jalan. Kala itu, ia menyebut kesulitan mengambil foto atau harus meminta tolong ke orang lain untuk difoto.
"Itu awal pertama kali kita ngeliat, wah ini ternyata ada problem di tengah jalan, kayaknya bisa nih kalau kita coba bikin satu photobox, vending machine, yang kita stay taruh di outdoor udah 24 jam. Itu bisa membantu orang-orang yang mau mengabadikan momen secara utuh bersama orang-orang yang dicintai," bebernya.
Berbekal pengalamannya itu ia langsung membuat mesin prototipe sebelum terjun langsung ke pasar. Meski kini sudah diterima baik, awalnya photobox milik Octadimas kurang dilirik.
Ia menduga persoalannya berasal dari awamnya masyarakat terhadap mesin photobox, sementara mereka harus membayar dulu jika mau mencobanya. Dari situ ia mulai menerapkan sistem bayar setelah foto hingga lambat laun produk mereka mulai diterima pasar. Dalam hal ini, kata dia, Riset menjadi hal terpenting untuk memulai usaha.
"Ya udah akhirnya coba-coba pake metode foto dulu baru bayar. Nah, semenjak itu ada perubahan, barulah, lumayan dilirik sama mereka. Jadi riset nggak cuma di mesin, tapi dari aplikasi, flow-nya segala macem itu kita riset perlahan-lahan di lapangan," bebernya.
Octadimas mulai mengeksekusi bisnis ini dan terjun ke pasar pada penghujung 2022. Mesin pertama Difotoin.id berlokasi di kawasan taman Sarinah, Jakarta Pusat.
"Kebetulan pada saat itu Sarinah setelah rebranding kan dia ada renovasi besar-besaran, kita coba ambil satu titik stopnya Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), kebetulan saat itu viral ada satu tempat Pak Erick peresmian dia foto di situ dan sempat viral. Memang view bagus, terus gedung Sarinah terlihat bagus," bebernya.
Pada kesempatan itu, Octadimas juga bercerita Difotoin.id sempat menjuarai inkubasi Baparekraf for Startup (BEKUP) 2024 yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang diikuti 3.880 peserta. Setelah itu ia mendapat banyak dukungan dari pemerintah.
Octadimas juga membuka diri bagi pihak manapun yang tertarik untuk bekerja sama. Dari riset yang dilakukannya, segmen ini akan terus tumbuh 9-12% per tahun seiring dengan berkembangnya media sosial.
"Kita sempat beli data dari bank data internasional soal bisnis fotografi, data itu menyebut kalau bisnis fotografi itu akan berkembang, 9-12% per tahun, dan itu akan beriringan, terus berjalan dengan perkembangan sosial media," tutupnya.
Selain di Sarinah, mesin foto Difotoin.id berlokasi di sejumlah titik ikonik seperti Ancol Le Bridge, Beachwalk Shopping Center di Kuta, Bali, Heha Sky View di Patuk, Yogyakarta, Lalu di Ciater Subang, Jawa Barat, dan berbagai tempat lainnya.
(ily/ara)