Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) kembali menunjukkan kiprah positif di sektor pangan. Rendang Uni Lili, produsen bumbu tradisional asal Solok Selatan, Sumatra Barat, meraih UMKM Pangan Award 2025 dari Kementerian Perdagangan pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa produk kuliner lokal mampu berinovasi dan bersaing di pasar global.
Founder Rendang Uni Lili, Ermaneli, mengatakan penghargaan tersebut menjadi dorongan bagi UMKM untuk terus mengembangkan produk berbasis kearifan lokal. "Sebagai putri daerah Solok Selatan, kami memiliki misi menghadirkan cita rasa rendang autentik ke seluruh dunia. Penghargaan ini membuktikan bahwa produk lokal dengan nilai tradisional bisa diterima secara internasional," ujar Ermaneli, di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Rendang Uni Lili menjadi pelopor bumbu rendang siap pakai dengan santan terpisah. Santan diolah menjadi minyak kelapa yang lebih stabil, sementara bumbu rempah tetap terjaga kesegarannya. Inovasi ini diklaim dapat mempertahankan cita rasa autentik rendang khas Minang sekaligus meningkatkan efisiensi bagi konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan juga telah mengantongi sertifikat Halal, BPOM, HACCP, dan SNI, sebagai bukti komitmen terhadap kualitas dan keamanan pangan berstandar internasional. Selain varian rendang daging, ayam, paru, dan ikan, Rendang Uni Lili juga mengembangkan produk sambalado dan bumbu masak lainnya.
Setelah mencatat kinerja positif di pasar lokal melalui Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop, Rendang Uni Lili kini menyiapkan ekspansi global melalui platform Alibaba. Pemerintah turut mendukung langkah tersebut melalui fasilitasi ekspor dan akses ritel modern bagi pemenang UMKM Pangan Award 2025.
Ermaneli menyebut perusahaan tengah memperkuat rantai pasok, kapasitas produksi, dan inovasi berkelanjutan untuk menjawab tren global. "Dengan dukungan pemerintah dan inovasi yang konsisten, kami yakin produk lokal bisa menjadi bagian dari rantai pasok kuliner dunia," ujarnya.
Keberhasilan Rendang Uni Lili mencerminkan potensi besar UMKM kuliner Indonesia dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk pangan nasional di tingkat global.
Simak juga Video: Rendang akan Diusulkan ke UNESCO