Tiwi Nurhasanah, perempuan asal Garut, membuktikan bahwa rezeki bisa datang dari hal kecil, bahkan dari lebah. Lewat usaha budidaya lebah yang ia rintis dengan nama Rumah Madu Simpul Hati, Tiwi kini bisa menguliahkan tiga anaknya.
Usahanya menjual madu dari mentah hingga olahan, serta produk turunan seperti propolis, royal jelly, dan bee pollen, laris manis di pasaran. Tak hanya mengelola peternakan sendiri, Tiwi juga membina kelompok-kelompok tani madu di berbagai wilayah Indonesia.
Bagi Tiwi, lebah bukan sekadar sumber penghasilan, tapi juga sumber manfaat. Ia ingin masyarakat Indonesia lebih mengenal kekayaan lebah Nusantara dan tak selalu menganggap madu impor lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Madu ini merupakan suplemen terbaik untuk makhluk hidup, kita mencoba belajar sekaligus menebar manfaat bahwa lebah bisa menjadi obat untuk manusia. Sebelum ada Pertamina kita kesulitan dalam mengedukasi masyarakat, orang biasanya suka dengan madu import, tapi produk madu dari dalam negeri tidak dilirik. Setelah ada Pertamina akhirnya kita bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang madu dan produk turunannya," jelasnya.
Melalui program pembinaan UMKM, Pertamina memberikan berbagai pelatihan, mentoring, dan sertifikasi usaha untuk membantu pengembangan Rumah Madu Simpul Hati. Dukungan itu juga membuka peluang kolaborasi dengan dunia akademik. Kini, tempat usahanya sering menjadi lokasi penelitian mahasiswa farmasi dari berbagai universitas di Indonesia.
"Kami jadi kenal banyak apoteker dan peneliti. Mereka melakukan riset tentang produk lebah langsung di sini. Apalagi kita memiliki produk kesehatan dan kosmetik yang membutuhkan dukungan ilmu farmasi," katanya sambil tersenyum.
Namun bagi Tiwi, keberhasilan terbesarnya bukan hanya soal bisnis. Ia bersyukur usaha madunya bisa mengubah ekonomi keluarganya. Dari hasil penjualan madu, tiga anaknya kini bisa menempuh pendidikan tinggi.
"Alhamdulillah dari bisnis ini, anak-anak saya bisa kuliah ke jenjang lebih tinggi lagi. Anak nomer 1 dan nomer 2 sudah S2, sedangkan nomer 3 sekarang sudah S1, itu yang luar biasa buat saya karena saya dan suami saja cuma tamatan SMA. Dari sini jadi ada peningkatan, itu hadiah paling besar untuk saya," ucapnya.
Tiwi berharap masyarakat Indonesia semakin mencintai produk dalam negeri dan percaya pada kualitas produk lokal, terutama dari kekayaan alam seperti lebah.
"Kalau masyarakat sudah mengenal produk dari alam Indonesia, pasti percaya bahwa kualitasnya juga luar biasa. Mimpi saya, semoga suatu saat bisa punya pabrik kosmetik atau produk kesehatan yang semuanya berbasis dari lebah alam Indonesia," pungkasnya penuh keyakinan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, mengatakan pengembangan dan pendampingan UMKM merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini bertujuan mendorong kesejahteraan masyarakat melalui sektor kreatif.
"Menjadi kebanggaan bagi kita semua, apabila UMKM tidak hanya berdikari namun bisa ikut menggandeng wirausahawan di sekitarnya sehingga memberi kebaikan bagi lebih banyak masyarakat," jelas Baron.
(fdl/fdl)










































