Jangankan menggelar pesta atau ke tempat-tempat istimewa bersama sang istri, Erman justru harus tenggelam menyelesaikan masalah peraturan upah buruh di saat krisis pada Jumat kemarin (24/10/2008).
Erman mengaku pada saat merayakan ulang tehun perkawinan yang ke-35 Jumat kemarin (24/10/2008), ia harus berangkat ke dokter, lalu mengajar dan malamnya hingga pagi dihabiskan untuk rapat membahas SKB 4 menteri di Kantornya Jl Gatot Soebroto, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana Sabtu dini hari itu semakin semarak ketika ia mulai bercerita panjang lebar soal pernikahannya yang sudah berusia 35 tahun. Erman memberikan wejangan-wejangan kepada wartawan, termasuk dalam hal perencanaan pernikahan.
"Kalau yang mau menikah tahun depan pakai rumus upah minimum....," selorohnya bercanda.
Sontak, para wartawan, para tamu dan staf Depnakertrans tertawa terbahak-bahak.
Usai itu ia bercerita bahwa usia pernikahannya sudah terbilang lama bahkan sudah melewati tahun perak. Ia mengaku menikah pada tanggal 24 Oktober 1973 pada usia 25 tahun dengan istri berusia 22 tahun.
Pria yang pada malam itu memakai peci dan berkaca mata dengan dasi warna hijau itu memberikan pesan kepada seorang wartawan yang sedang mengandung.
"Bagi yang hamil jangan kasih nama krisis, kalau anaknya perempuan kasih nama Indah, maksudnya kalau habis krisis bisa langsung indah jangan krismon, yah," pesannya sambil tersenyum. (hen/ir)