"Insya Allah, saya akan berusaha meneruskan kinerja baik yang selama ini ditunjukkan CPI. Saya berharap kerja sama dari semua pihak sehingga saya dapat memimpin CPI untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi negara dan pemegang saham," kata Hamid dalam siaran persnya yang dikutip detikFinance, Selasa (30/3/2010).
Hamid, yang telah 28 tahun meniti karier di CPI, sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President Sumatera Operation Support yang berkedudukan di Rumbai, Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1999, Hamid memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh. Perusahaan menempa Hamid dengan ditempatkan di berbagai posisi pada departemen yang berbeda-beda.
Di tahun 1999, Hamid mendapat kepercayaan untuk menduduki jabatan Vice President General Affairs, dan dengan kemampuannya di bidang keuangan menempatkan Hamid sebagai Vice President Corporate Finance & Treasury CPI pada 2002.
Tiga tahun berselang, Hamid dipercaya sebagai Vice President of Planning and Technology selama dua tahun, sebelum kemudian menjabat sebagai Senior Vice President Business Services yang berkedudukan di Jakarta.
Tugas dan tanggung jawab Hamid terus berkembang, pada 2009 Hamid menjabat sebagai Senior Vice President Sumatra Operation Support hingga akhirnya diangkat menjadi President Director CPI mulai 5 Maret lalu.
Hamid merupakan Presiden Direktur ketujuh CPI. Urutan Presdir CPI sebelumnya adalah:
- Julius Tahija (1963-1978),
- Haroen Al Rasjid (1978-1995),
- Baihaki hakim (1995-1999),
- Humayunbosha (1999-2004),
- W. Yudiana Ardiwinata (2004-2005)
- Suwito Anggoro (2005-2010).
"Penunjukan Pak Hamid di posisi ini atas dasar kepemimpinan, keahlian pandangan bisnis yang kuat serta kemampuannya untuk memberikan arahan dalam lingkungan kerja yang kompleks, cross-functional dan multi-cultural," kata Vice President Policy, Government & Public Affairs Chevron IndoAsia Business Unit, Yanto Sianipar.
(epi/qom)