Chairul Tanjung mengaku ingin membangun masjid terbesar di tanah air setelah berhasil meraup gain dari membeli saham Citibank yang sempat merosot tajam ketika krisis merebak di akhir 2008 hingga awal 2009.
"Jumlahnya cukup besar, sekarang disimpan. Gain-nya Insya Allah akan dijadikan masjid terbesar di Indonesia," jelas Chairul dalam kesempatan berbincang-bincang dengan sejumlah pemimpin media massa di kantornya, Jalan Tendean, Jakarta, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun seiring pulihnya pasar finansial dari krisis, saham Citigroup Inc kini sudah membaik, pada perdagangan akhir pekan lalu berada di level US$ 4,57 per lembar saham.
Chairul Tanjung mengaku, dirinya sempat membeli saham Citibank ketika harga saham perusahaan finansial tersebut anjlok tajam. Kini setelah saham Citigroup melonjak hingga 4 kali lipat, bisa dihitung berapa gain yang berhasil diperoleh Chairul Tanjung.
Pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1962 itu pun bercita-cita suatu saat ada pengusaha dari Indonesia yang menguasai saham Citigroup.
"Sekarang fokus investasi dalam negeri, kalau sudah pegang US$ 10 miliar, baru bicara beli Citibank. Sebelum sampai taraf itu, sekarang membangun masjid dulu," ujar pria yang murah senyum itu.
Gurita bisnis Chairul Tanjung memang sudah meluas. Setelah menguasai bisnis stasiun televisi, bank hingga waralaba, Chairul Tanjung meluaskan bisnisnya ke ritel dengan membeli 40% saham PT Carrefour Indonesia.
Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya, Para Group mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai lebih dari Rp 3 triliun. Akuisisi itu dilakukan Trans Corp melalui PT Trans Ritel, sebuah anak perusahaan Trans Corp di bawah Para Group.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%),Β Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%. (qom/dnl)











































