Emir terjebak bersama beberapa direksi BUMN lainnya serta beberapa jurnalis yang mencoba meminta keterangan mengenai rencana penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) perseroan tahun ini.
Kejadian itu terjadi setelah Emirsyah ikut menandatangani kerjsama dengan Jasindo di kantor kementerian BUMN, Jakarta, lantai 21, Jumat (18/6/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu sih nanya-nanya IPO terus, jadi macet liftnya," canda Emir kepada beberapa wartawan yang ikut terjebak di dalam lift, Jumat (18/6/2010).
Tidak kehabisan akal, Emirsyah pun langsung mencoba menghubungi emergency call melalui interkom yang disediakan dalam lift. Untungnya, operator lift yang menyambut panggilan Emirsyah langsung cepat tanggap dan menyatakan lift akan segera diperbaiki.
Lima menit berlalu, lift masih diam, sehingga Emirsyah mencoba menghubungi operator kembali melalui emergency call. Namun tetap saja tidak ada reaksi.
Wajah para pengguna lift yang terjebak sempat pucat karena tidak ada reaksi petugas dan akhirnya Emirsyah memtuskan untuk membuka paksa pintu lift. Dengan tenaga yang kuat akhirnya Emirsyah berhasil membuka pintu lift secara paksa.
Wus, ia pun menjadi orang pertama yang meloncat keluar lift dan segera bergegas menuju lift lain yang masih berjalan normal.
"Udah ya, aku mau pindah lift saja. Enggak usah diikutin lagi," ujarnya sambil lalu meninggalkan para wartawan.
(ang/qom)











































