Alex Retraubun Tak Mau Rondo Diambil Negara Lain

Alex Retraubun Tak Mau Rondo Diambil Negara Lain

- detikFinance
Jumat, 16 Jul 2010 18:01 WIB
Jakarta - Lagu wajib dari Sabang sampai Merauke sudah begitu akrab ditelinga masyarakat Indonesia. Namun mungkin tak banyak orang tahu bahwa wilayah Sabang bukanlah pulau terbarat dari Indonesia. Kok bisa?

Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun yang pernah menjabat Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan Perikanan, menegaskan syair lagu dari Sabang sampai Merauke tidak tepat dan perlu diubah.

Lagu ciptaan R. Suharjo ini hanya menyebut nama Sabang, yang menurut Alex bukan sesungguhnya pulau terluar bagian barat Indonesia. Pulau terbarat Indonesia menurut Alex adalah Pulau Rondo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pulau Rondo adalah pulau yang paling barat Indonesia, jadi lagu dari Sabang sampai Merauke harus diganti. Kalau Pulau Rondo nggak dianggap maka sama saja membiarkan Rondo diambil," kata Alex di kantornya Jl Gatot Soebroto, Jumat (16/7/2010).

Ia menegaskan, hal ini penting agar wawasan terhadap wilayah negara harus benar-benar bisa diketahui dan dipahami masyarakat. Mengingat akan berkonsekuensi pada pengakuan wilayah terluar negara Indonesia di mata bangsanya sendiri.

Alex menambahkan dari 17.480 pulau yang dimiliki Indonesia terdapat 92 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga Indonesia. Sehingga pengakuan dan pemberdayaan di pulau-pulau terluar/terdepan tersebut sangat penting.

"Hampir 50% dari pulau-pulau itu saya sudah kunjungi dari yang terbarat, utara, selatan dan timur," katanya.

Sebelumnya Alex juga merasa gelisah dengan seringnya para pejabat di negeri ini yang menyebutkan jumlah pulau yang dimiliki Indonesia berbeda-beda dengan hanya sedikit yang sudah memiliki nama.

Mulai dari situlah ketika ia di kementerian kelautan dan perikanan, berupaya menggalakan pemberian nama untuk semua pulau yang ada di Indonesia. Saat ini paling tidak semua pulau terluar Indonesia sebanyak 92 pulau telah diberi tanda kedaulatan dengan simbol Patung Soekarno Hatta melalui ekspedisi Garis Depan Nusantara.

"Kalau dibiarkan saja, sampai kapan pulau-pulau itu memiliki nama," ucapnya.

(hen/qom)

Hide Ads