Menhut Ngomel-ngomel Gara-gara Bibit Pohon

Menhut Ngomel-ngomel Gara-gara Bibit Pohon

- detikFinance
Jumat, 18 Feb 2011 16:04 WIB
Jakarta - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan begitu terlihat kesal saat melakukan kunjungan lapangan di lokasi Pusat Persemaian (pohon) Permanen Kementerian Kehutanan, Cimanggis, Depok. Lokasi persemaian bibit yang ia kunjungi menurutnya masih belum tertata rapih dan produksi bibit yang belum maksimal.

"Saya kalau kesini ngomel terus," ketus Zulkifli disela-sela acara kunjungan lapangannya, Jumat (18/2/2011).

Zulkifli sepanjang tinjauannya banyak mengomentari dan memberikan peringatan keras kepada petugas bagian persermaian. Mulai dari soal penataan bibit, kondisi lahan yang tidak rapih, produksi bibit yang rendah, alokasi anggaran pembibitan yang tak maksimal dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan ajak presiden 1-2 bulan ini," katanya.

Ia meminta semua permasalahan tadi segera diselesaikan termasuk target produksi bibit hingga 5 juta pohon di lokasi persemaiaan permanen Cimanggis. Menurutnya anggaran Rp 1 miliar masih kurang, perlu ada tambahan hingga Rp 5 miliar untuk produksi bibit sampai 5 juta bibit pohon.

"Awas! loh kalau nggak ada saya, nggak kerja," serunya.

Disela-sela tinjauannya, Zulkifli juga mengatakan agak kecewa dengan lokasi lahan persemaiaan kementerian kehutanan di Cimanggis dengan lokasi milik warga tak memiliki batas tanah yang tak jelas.

Bahkan tak sungkan-sungkan ia juga menyindir anak buahnya yang gagap tak bisa memberikan penjelasan nama pohon di kawasan hutan kota disekitar persemaian Cimanggis.
Β 
"Gimana sih, doktor hutan nggak ngerti nama pohon?" ucapnya sambil menyindir.

Namun politisi dari PAN ini menegaskan, 'bawelnya' ia terhadap anak buah sebagai cerminan perhatian terhadap bawahan. Zulkifli pun menyadari dunia birokrasi dengan dunia bisnis yang selama ini lama ia geluti bagai bumi dan langit.

"Teman-teman sudah tahu Kalau saya cerewet tanda sayang. Kalau saya kan pengusaha pengennya cepat, saya tak sadar kalau birokrasi itu memiliki keterbatasan termasuk anggaran (cairnya anggaran)," katanya.

(hen/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads