5. Issad Rebrab, Algeria
|
|
Rebrab, yang kini berusia 69 tahun merupakan pendiri dan CEO dari Cevital Groupe, salah satu industri terbesar di Algeria dan Afrika Utara. Dia mendirikan perusahaannya pada tahun 1971 dengan membeli 20% saham di Sotecom, sebuah perusahaan konstruksi logam di Algeria. Dia kemudian menciptakan dan mengakuisisi beberapa perusahaan konstruksi logam antara tahun 1971 dan 1978, termasuk produsen pipa baja Metallor dan Nord Metal, perusahaan kabel sirat.
Pada tahun 1998, dia mendirikan Cevital-Spa, perusahaan pengolah makanan terbesar di Algeria, yang saat ini merupakan induk perusahaan. Sekarang, revenue Cevital sebesar US$ 4 miliar lebih dominan didapat dari sektor makanan dan minuman di Algeria. Dengan memproduksi 2 juta ton gula setiap tahunnya. Cevital mempekerjakan lebih dari 12.000 orang.
4. Mohammed Jaffer, Kenya
|
|
Pria 64 tahun asal Kenya adalah pendiri dari MJ Group, perusahaan penyedia layanan kargo terbesar di Kenya. Induk perusahaan ini, Grain Bulk Handlers Limited (GBHL) memiiliki terminal gandum yang khusus melakukan bongkar muat kargo gandum dalam jumlah besar di Pemabuhan Mombasa.
Fasilitas tersebut dibangun pada tahun 1990-an dengan investasi lebih dari US$ 35 juta, dan sekarang bernilai lebih dari US$ 140 juta. Perusahaan juga memiliki beberapa terminal kargo dan kontainer di Kenya, Uganda, juga Amerika Serikat seperti terminal LPG dan gandum di Pelabuhan Lake Charles, Louisiana, Amerika Serikat.
3. Aziz Akhannouch, Maroko
|
|
Seperti disebutkan sebelumnya, Aziz merupakan istri dari Salwa Idrissi Akhannouch. Aziz saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Perikanan Maroko. Dia juga termasuk salah satu orang terkaya di Maroko.
Pria 52 tahun ini juga masih menjabat sebagai CEO Akwa Group, perusahaan konglomerat Maroko yang memiliki total penjualan hingga US$ 1,6 miliar, yang memiliki Afriquia, perusahaan distributor energi terbesar di Maroko, juga rantai bisnis perhotelan Ibis Moussafir dan Afrinetworks, distributor untuk operator telepon seluler terbesar di Maroko, MΓ©ditelecom yang memiliki protfolio 250 ferai dan 600 situs GSM. The Akwa Group didirikan pada tahun 1959 sebagai Afriquia SMDC (SociΓ©tΓ© Marocaine de Distribution de Carburants) oleh ayahnya.
2. Salwa Idrissi Akhannouch, Maroko
|
|
Salah satu wanita terkaya di Maroko ialah seorang entreprenuer, Salwa Idrissi Akhannouch yang merupakan pendiri dan CEO the Aksal Group, perusahaan ritel, barang mewah, pusat perbelanjaan teratas di Maroko.
Aksal memiliki 50% saham atas Morocco Mall, pusat perbelanjaan terbesar di benua Afrika yang dibangun dengan dana lebih dari US$ 240 Juta di tahun 2007. Aksal juga satu-satunya perusahaan yang memegang waralaba atas merek terkenal seperti Zara, Banana Republic, Pull & Bear, dan Gap di Maroko.
Akhannouch mewarisi kekayaan kakeknya, Haj Ahmed Belfiqih, seorang pengusaha yang memonopoli bisnis teh di Maroko pada tahun 1960-an. Akhannouch pun merupakan seorang istri dari miliuner, pebisnis dan politisi Maroko, Aziz Akhannouch.
1. Gus Attridge, Afrika Selatan
|
|
Bersama miliuner Stephen Saad, Attridge mendirikan Aspen Pharmacare pada tahun 1997. Perusahaan tersebut saat ini merupakan perusahaan publik terbesar di Bursa Efek Johannesburg atau Johannesburg Stock Exchange.
Aspen ialah pemasok produk farmasi generik dan bermerek ke 150 negara di dunia. Kapitalisasi pasarnya mencapai US$ 8 miliar. Attridge memiliki 4% saham perusahaan, nilainya mencapai US$ 320 juta.
Halaman 2 dari 6











































