Andika Monoarfa, Dari Manajer Artis Jadi Direktur Merpati

Andika Monoarfa, Dari Manajer Artis Jadi Direktur Merpati

- detikFinance
Sabtu, 01 Mar 2014 14:42 WIB
Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) punya Direktur Niaga yang baru yaitu Andika Monoarfa. Nama Andika mencuat ketika Forum Pegawai Merpati mempertanyakan keberadaan pria muda ini di kantor pusat Merpati kemarin.

Siapa sebetulnya sosok Andika? Dari hasil penelusuran detikFinance, Sabtu (1/3/2014), Andika pernah menjadi manajer artis. Sekitar tahun 2006, Andika menjadi manajer sekaligus kekasih dari penyanyi Andien.

Saat menjadi manajer artis, perjalanan karir Andika tidak mulus. Andika dituding menggelapkan uang milik Andien senilai Rp 200 juta. Ia juga pernah dikabarkan ribut dengan artis muda, Ratu Felisha, saat masih berstatus kekasih Andien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah peristiwa itu, nama pria kelahiran 3 Desember 1979 ini kembali mencuat saat ditunjuk oleh Direktur Utama Merpati Capt. Asep Ekanugraha menjadi direktur di maskapai pelat merah itu.

Penunjukkan Andika yang setara Associate Director ini dilakukan pada awal Februari 2014 tanpa sepengetahuan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Asep menjelaskan penunjukan Andika karena alasan kemampuan di dunia aviasi. Andika disebut pernah mengelola sekolah pilot di daerah Sumenep Madura, Jawa Timur

"Andhika bukan orang baru di dunia aviasi. Andika dianggap sebagai figur muda yang tepat untuk menangani kinerja komersial Merpati di kondisi krisis karena jejak rekamnya yang telah terbukti di industri aviasi," kata Asep.

Bahkan saat ditanya alasan memilih Andika yang memiliki latar belakang manajer artis, Bos Merpati ini menegaskan hal tersebut bukan menjadi persoalan. Bahkan menurut Asep, maskapai sekelas AirAsia pernah memiliki direksi dari kalangan musisi.

"Direktur AirAsia yang pertama dari musisi," jelasnya.

Andika yang merupakan putra mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa ini pernah lolos dari musibah jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak pada tahun 2012. Padahal Andika dijadwalkan mencoba ikut joy flight pesawat Sukhoi bersama ayahnya.

Saat insiden terjadi, Andika diundang ikut joyflight sebagai sebagai perwakilan dari perusahaan jasa keamanan, Sigap Dasa Perkasa.

(feb/ang)

Hide Ads