Cerita Rusdi Kirana: Penjual Mesin Tik, Orang Terkaya, dan Kini Politisi

Cerita Rusdi Kirana: Penjual Mesin Tik, Orang Terkaya, dan Kini Politisi

- detikFinance
Kamis, 06 Mar 2014 09:55 WIB
Jakarta - Rusdi Kirana baru saja mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Lion Air. Meskipun masih menjadi Presiden Direktur Lion Group yang merupakan induk dari Lion Air, namun pengunduran diri Rusdi Kirana cukup mengejutkan.

Rusdi Kirana mendirikan Lion Air bersama saudara kandungnya Kusnan Kirana.

Lion Air mulai mengangkasa di Indonesia pada tahun 2000 dengan satu buah pesawat. Lion Air kini terbang ke lebih dari 36 kota di Indonesia dan luar negeri seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam dengan armada Boeing 737-900ER yang baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai perusahaan transportasi swasta yang terbesar di Indonesia, kami bukan hanya menawarkan harga yang terjangkau kepada penumpang kami, namun juga perjalanan udara yang aman, menyenangkan, dapat diandalkan dan nyaman," demikian Rusdi Kirana mengungkapkan visi dari Lion Air.

Rusdi Kirana sempat menghebohkan dunia penerbangan internasional di tahun 2013 lalu, terutama bagi dunia penerbangan Indonesia sendiri. Ia sendiri melalui Lion Group telah meneken kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar yang disaksikan langsung Presiden Prancis.

Padahal sebelumnya, Lion Air dan Boeing telah memfinalisasi rekor pembelian 230 pesawat 737 senilai US$ 22,4 miliar di depan Presiden Barrack Obama. Belanja yang fantastis ini dilakukan oleh seseorang yang dahulunya bekerja sebagai sales.

Merintis karirnya sebagai salesman mesin tik bermerek 'brother', Rusdi Kirana hanya berpenghasilan US$ 10 atau Rp 95.000 per bulannya.

Meskipun menerima sambutan yang ramah di Prancis saat deal soal pembelian Airbus, sang milyuner yang masuk 50 orang terkaya se-Indonesia versi Forbes ini cukup pemalu rupanya. Ia lebih menyukai negara asalnya yakni Indonesia ketimbang berada di Paris, Prancis.

"Saya senang berada di sini tapi saya lebih tertarik di perumahan saya membangun untuk staf saya dan keluarga mereka," kata Rusdi Kirana kepada Reuters setelah meneken kontrak dengan Airbus yang dikutip detikFinance Maret tahun 2013 lalu.

Pria berusia 50 tahun yang mencatatkan sejarah dengan rekor fantastis pembelian pesawat dari dua pabrikan raksasa ini tetap saja berbicara kesederhanaan. Gaya hidup sederhana dan pendidikan tetap menjadi fokus Rusdi. Bahkan ia tetap berupaya menerbangkan seluruh penumpangnya dengan kelas ekonomi.

Di kalangan dunia penerbangan Rusdi sempat 'ngamuk' ketika maskapai penerbangan Indonesia di-black list tak bisa terbang ke Eropa. Rusdi mengatakan ini tidak fair.

"Ini tidak ada bedanya ketika saya membeli pesawat Airbus. Saya harap ke depannya akan lebih baik," jelas Rusdi.

Dengan tagline 'We Make People Fly', Rusdi memang cukup memperhatikan penuh nasib para karyawannya. Ia memberikan akomodasi penuh kepada para pegawainya yang mencapai 3.000 orang dan akan memberikan 1.000 rumah sederhana di dekat Airport di Jakarta.

Rumah yang nantinya menampung 10.000 orang termasuk keluarga karyawannya tersebut kini pengerjaannya sudah selesai.

Rusdi sendiri memiliki rumah di Indonesia, Singapura dan Malaysia. Rusdi telah memulai Lion Air ini sejak Juni tahun 2000.

Rusdi didaulat Forbes sebagai orang terkaya ke-29 di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 1 miliar. Forbes menyoroti usaha patungan pendirian maskapai antara Rusdi dengan Malaysia, Malindo Air. Malindo Air yang berbasis di Malaysia dipandang siap 'menjajah' ekspansi dari AirAsia.

Saat ini, Lion Air mengoperasikan lebih dari 100 pesawat. Di usia yang masuk ke-14, mereka menguasai rute domestik. Dua tahun lalu, maskapai berlambang Singa merah ini mengangkut sekitar 32 juta penumpang.

Berhasil di bisnisnya tidak membuat Rusdi berhenti sampai di situ saja. Rusdi Kirana resmi terjun ke dunia politik. Ia menemukan kendaraan politiknya, yaitu di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Beberapa waktu lalu Rusdi sempat ikut konvensi capres PD meski kemudian mengundurkan diri.

Rusdi Kirana telah resmi ditetapkan jadi Waketum PKB. Rusdi adalah salah satu pengusaha sukses di negeri ini yang bermanuver politik sampai mendapatkan tempat empuk di partai. Entah apa deal-nya.

Rusdi pernah santer diisukan ikut konvensi capres PD beberapa waktu lalu namun batal ikut konvensi. Kala itu Rusdi tak bicara rencananya menjadi salah satu bos PKB.

"Mundur dari Direktur Utama Lion Air, saat ini posisi saya sebagai CEO Lion Grup, saya akan lebih fokus untuk membuka bisnis lainnya dari Lion Grup. Dan saya juga akan di politik," katanya singkat berbicara soal politik.

(dru/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads