Ini kisah yang terjadi terhadap Jack Ma, pendiri perusahaan e-commerce asal Tiongkok, Alibaba Group. Pasca aksi korporasi itu ia diobatkan sebagai orang terkaya di Negeri Tirai Bambu dengan harta kekayaan US$ 25 miliar (Rp 250 triliun).
Ma dulunya hanyalah seorang guru miskin yang menerima jasa penerjemah bahasa Inggris di tahun 90-an. Setelah mengenal internet, ia memutuskan untuk memfasilitasi para pedagangan Tiongkok menjual barang ke luar negeri melalui dunia maya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang perusahaan yang ia pimpin bernilai lebih dari US$ 200 miliar setelah melantai di Bursa New York pekan lalu.
"Ini menjadi tahun yang menakjubkan bagi orang kaya Tiongkok meski ekonomi setempat sedang kurang baik," kata laporan majalah Hurun seperti dikutip AFP, Rabu (23/9/2014).
Ma mendapat tambahan harta US$ 800 juta dari IPO Alibaba. Sementara sisa sahamnya di Alibaba sebesar 7,8% dengan nilai lebih dari US$ 17 miliar.
Tahun lalu, harta kekayaan Ma hanya sebesar US$ 4 miliar, dan ia hanya berada di urutan ke-20 di daftar orang terkaya Tiongkok. Pendiri Alibaba lain yang juga ikut masuk daftar orang terkaya Tiongkok ini adalah Simon Xie dengan harta US$ 1,6 miliar.
(ang/ang)