Sempat Pakai HP Jadul, Kini Menteri Basuki Punya Ponsel Canggih

Sempat Pakai HP Jadul, Kini Menteri Basuki Punya Ponsel Canggih

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 19 Mei 2015 17:25 WIB
Jakarta - Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono tampil beda di masa jabatannya yang sudah memasuki 6 bulan lebih. Bila sebelumnya menteri berkumis putih ini identik dengan hanphone (HP) keluaran lama alias Jadul, kali ini Basuki mulai menggunakan telepon seluler (ponsel) berbasis Android.

Ponsel pintar tersebut terlihat ketika Basuki berbincang santai dengan detikFinance di ruang Kerjanya soal jaringan jalan Trans Papua senilai Rp 12,5 triliun, kemarin, Senin (18/5/2015). Ponsel canggih yang dimaksud adalah Samsung Galaxy S5.

"Ini untuk lihat berita dan cek pekerjaan kantor," katanya malu-malu.

Kondisi kementeriannya yang merupakan gabungan dua kementerian, membuat pekerjaan Menteri Basuki‎ semakin berat. Apa lagi, kementeriannya diberikan tanggungjawab besar dalam Kabinet Kerja untuk mengelola anggaran belanja sebesar Rp 118,5 triliun di 2015.

Basuki mengaku butuh dukungan alat yang ‎mumpuni agar berbagai program yang dicanangkan bisa terawasi pelaksanaannya, perkembangannya bahkan hambatannya.

"Kementerian PUPR kan sudah pakai monitoring untuk memantau serapan anggaran, realisasi kontrak proyek-proyek infrastruktur dan sebagainya. Supaya bisa lihat jadi perlu tools (alat) yang sesuai untuk membaca perkembangan itu," katanya.

Di pasaran, harga ponsel tersebut dibanderol sekitar Rp 5,9 juta. Namun menurutnya hal tersebut tak penting, yang terpenting bagi dirinya fungsi dari ponselnya.

"Yang penting bisa baca email," katanya tertawa.

Sebagai salah satu menteri teknis, Basuki tergolong cekatan menjalankan tugasnya meski tak sepopuler rekannya di kementerian lain. Berbagai program pembangunan infrastruktur‎ mulai berjalan berkat tangan dinginnya.

Sebut saja program 1 juta rumah yang dilaunching secara nasional pada 29 April 2015 silam. Lalu ada program pembangunan Bendungan sebagai salah satu program pendukung pencapaian ketahanan pangan nasional. Ada pula pelaksanaan sejumlah proyek jalan tol yang lama mangkrak.

Basuki juga mensiasati kendala belum cairnya anggaran di kementeriannya yang menjadi penghalang terlaksananya program kerja. Terobosan yang dilakukannya adalah dengan mulai penggelar lelang proyek tanpa menunggu anggaran dicairkan.

Sehingga begitu anggaran tersedia, proyek-proyek tersebut sudah dapat berjalan karena telah diperoleh kontraktor yang akan mengerjakan proyek-proyek tersebut.

"Kita tidak bisa bekerja biasa-biasa saja. Butuh langkah yang luar biasa supaya yang kita targetkan bisa tercapai. Banyak yang bilang mustahil, mustahil kalau kita bekerja biasa. Tapi kalau kita bekerja luar bias, target yang besar meskipun berat tapi bisa dicapai," kata Basuki.

(Dana Aditiasari/Suhendra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads