Hal ini dilakukan di sela-sela bertamu dalam acara open house, di kediaman Wapres Jusuf Kalla, di jalan Haji Bau, Makassar Sulsel, kemarin (19/7/2015).
Berdasarkan keterangan tertulisnya, Senin (20/7/2015) Amran menggelar rapat di sebuah warung kopi tak jauh dari rumah JK. Hadir antara lain Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, M Syakir, dari Pangdam VII Wirabuana Letkol Bambang dan Letkol Frengky L. Hadir pula perwakilan dari Dolog Divre Sulselbar dan sejumlah perangkat kerja lingkup pemprov Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membahas soal kondisi terakhir serapan beras Bulog dan langkah strategi yang akan dilakukan mempercepat target tersebut. Kita maksimalkan saja pertemuan. Kebetulan kami ketemu di sini ya kita bahas strategi percepatan. Kalau bicaranya santai-santai biasanya realisasi cepat. Tapi kalau bicara sambil pakai dasi biasa lama realisasinya," kata Amran.
Saat di warung kopi, Amran ditemui beberapa sahabat lamanya. Ia bahkan diajak bermain golf memanfaatkan liburan, namun Amran mengaku sudah tidak memiliki waktu yang cukup untuk bersantai seperti dulu.
"Kalau dulu banyak waktu, sekarang tidak lagi," katanya.
Amran juga mengatakan, khusus daerah surplus beras seperti Sulsel, Jabar, Jatim, Sumut, dan NTT mendapat target serapan beras lebih tinggi. Kementeriannya juga menyiapkan anggaran untuk mempercepat serapan beras oleh Bulog di daerah masing-masing. Ada bantuan Penyertaan Modal Negara (PMN) sekitar Rp 3 triliun.
"Sulsel surplus 3 juta ton tahun ini. Target serapan di Sulsel naik jadi 1 juta ton, dari sebelumnya 500 ribu ton. Per hari ini stok nasional sekitar 1,7 juta ton. Target sampai akhir tahun 4 juta ton, dan kita mau akselerasi dalam dua bulan ini 2 juta ton," ujar Amran.
Bulog dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) bersinergi untuk membantu membuka akses kepada para petani untuk membeli beras sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Ada juga pelibatan TNI-AD hingga ke pelosok perdesaan.
"Kita juga buka pelibatan TNI. Contohnya di NTT, Babinsa cukup berhasil membantu petani di perdesaan. Di NTT serapan naik 300 persen," kata dia.
(hen/hen)











































