Jadi Presdir Freeport Indonesia, Chappy Hakim: Ingin Berbakti Kepada Ibu Pertiwi

Jakarta - Chappy Hakim ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia yang baru. Penunjukan ini diterima secara terbuka oleh Chappy. Ia mengaku menerima tugas ini sebagai bentuk baktinya kepada ibu pertiwi, Indonesia.

"(Ingin) berbakti kepada ibu pertiwi dan bapak angkasa melalui Freeport di Papua. Saya harus melihat Papua sebagai Papua, sebagai sebuah Papua, pada saat proses kembali ke ibu pertiwi di bawah kekuasaan kita," ujarnya saat berbincang bersama media di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (23/11/2016) malam.

Chappy akan membawa Freeport Indonesia sebagai perusahaan yang transparan dan terbuka.

"Saya dapat persetujuan mengelola PT Freeport Indonesia secara terbuka dan transparan. Se-terbuka-terbukanya, se-transparan-transparannya, kan kita nggak mungkin telanjang. Tapi yang jelas kita tidak bersembunyi di dalam," ujar dia.

Chappy meyakini, dirinya optimistis bisa membawa Freeport Indonesia lebih baik dengan bantuan berbagai pihak termasuk media.

"Kenapa saya ambil di Freeport ini? Karena saya punya teman-teman. I'm very optimistic dengan teman-teman media. Saya sudah 10 tahun pensiun, live must keep moving, although you got," kata Chappy.

Untuk diketahui, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim lahir di Yogyakarta, 17 Desember 1947. Chappy adalah seorang tokoh militer Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) periode 2002-2005, menggantikan pejabat sebelumnya, Marsekal TNI Hanafie Asnan. Chappy Hakim kemudian digantikan oleh Marsekal TNI Djoko Suyanto.

Chappy lahir dari pasangan Abdul Hakim (asal Palembang, Sumatera Selatan) dan Zubainar (asal Ombilin, Sumatera Barat). Ayahnya merupakan salah seorang wartawan yang ikut mendirikan kantor berita Antara.

Setelah selesai dari dinas kemiliteran, Chappy lebih banyak menulis. Lebih dari 10 judul buku yang telah ia hasilkan. Di samping menulis buku, Chappy juga aktif menulis di blog pribadinya. Tulisan-tulisannya berkisar dari hal yang remeh temeh hingga pengalamannya di dunia penerbangan.

Karier:

• Skuadron 2 Halim Perdanakusuma (1973)
• Komandan Skuadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma (1989)
• Komandan Wing Taruna AAU (1992)
• Komandan Lanud Sulaiman Bandung (1995)
• Direktur Operasi dan Latihan (Diropslat) TNI AU (1996)
• Gubernur AAU (1997)
• Asisten Personel (Aspers) Kasau (1999)
• Danjen Akademi TNI sejak tahun 2000
• Kasau 2002

(drk/dna)