Bos LG Group Tutup Usia

Bos LG Group Tutup Usia

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 21 Mei 2018 07:16 WIB
Foto: dok. LG Group
Seoul - Bos LG Group Koo Bon-moo meninggal dunia di usia 73 tahun. Orang terkaya nomor empat di Korea Selatan itu berjuang melawan penyakit kanker otak yang dideritanya selama satu tahun.

Mengutip Reuters, Koo telah menjalani serangkaian operasi untuk penyembuhan. Namun sayang, nyawanya tak berhasil diselamatkan.


Koo menjadi chairman LG Group pada periode 1995 lalu. Saat itu usianya sudah menginjak 50 tahun. Ketika menjadi bos LG, Koo mendirikan lini bisnis utama yakni elektronik, bahan kimia dan telekomunikasi. Koo memang berkontribusi besar terhadap bisnis perusahaan. Saat itu ia mengubah merk dagang Lucky Goldstar menjadi LG. Perusahaan menjual alat semikonduktor ke perusahaan Hyundai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai pemimpin ia berkontribusi besar untuk memajukan industri, meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan," tulis keterangan resmi LG Group.

Selain itu, Koo juga menjalankan strategi perampingan struktur perusahaan. Ini dilakukan agar perusahaan bisa berjalan maksimal. Selain itu, perusahaan konglomerasi yang dikelola keluarga ini juga sukses meningkatkan transparansi dan tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang baik.

Kamis lalu LG Corp menyampaikan ada masalah kesehatan yang menimpa bos besarnya. Karena itu, Koo berencana untuk mencalonkan sang putra ke dewan direksi untuk peralihan kepemimpinan.

Ialah Koo Kwang-mo yang merupakan generasi keempat dari keluarga pemilik Grup LG. Saat ini ia memiliki 6% saham di LG Corp dan Kwang-mo masih menjadi pimpinan pada unit display LG Electronics.

Bos LG Group Tutup UsiaFoto: Josina/detikINET

Ia bergabung di LG Electronics pada 2006 lalu, saat itu ia masuk ke divisi keuangan. Karirnya mulai menanjak saat ia mulai terlibat dalam proyek peralatan rumah tangga dan bagian strategi perusahaan.

"Perubahan di pucuk pimpinan diharapkan tidak akan mengganggu rantai bisnis perusahaan. Mudah-mudahan tidak ada perubahan besar pada struktur dan tata kelola perusahaan," kata Park Ju-gun seorang analis. (dna/dna)

Hide Ads