Silmy bercerita bagaimana awalnya ia diminta Rini untuk memimpin Krakatau Steel. Lebih dari satu bulan sebelum resmi ditunjuk sebagai orang nomor satu di Krakatau Steel, Silmy dipanggil Menteri BUMN Rini Soemarno ke kantornya.
"Bu Rini itu satu bulan setengah lalu panggil saya. Pak Silmy, saya mau beresin industri. Pak Silmy saya pindah ke Krakatau Steel," kata Silmy saat berbincang dengan detikFinance di kantornya, Jakarta Selatan awal pekan ini.
Ditugaskan Rini untuk memimpin perusahaan baja, Silmy mengaku siap sambil menunggu proses di BUMN.
"Saya kan sebagai anak buah apa yang diperintahkan ya saya siap. Kemudian dari situ berproses sampai RUPSLB," ujar Silmy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
" Suatu negara itu kan, sustainable ekonomi suatu negara itu kan di industri dan distribution of income," tutur Silmy.
Ia mengatakan beberapa kali dipercaya Rini untuk membenahi BUMN untuk menjadi lebih baik lagi. Saat menjabat sebagai Direktur Utama Pindad, ia ditugaskan untuk kemandirian industri pertahanan.
"Nggak mungkin kan kalau perang itu alutsistanya beli dari luar," kata Silmy.
Selanjutnya, ketika di PT Barata (Persero) ia diminta untuk memasok komponen pembangkit listrik dalam proyek 35.000 MW. Barata juga telah mengakuisisi pabrik Siemens beberapa waktu lalu.
"Saya ambil pabrik Siemens pabrik pembangkit kira-kira sebulan saya belum pindah," tutur Silmy. (ara/ara)