Basuki sendiri menjadi salah satu menteri yang banyak menarik perhatian di periode pertama pemerintahan. Ia dianggap sebagai orang yang berperan besar dalam pembangunan infrastruktur, program prioritas Jokowi.
Tak heran, sejumlah sebutan melekat pada Basuki. Ada yang menyebut Bapak Infrastruktur, ada juga yang menyebutnya Bapak Daendels Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karir Basuki terus menanjak, hingga di usianya yang ke-49 tahun ia berhasil menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA). Lalu, ia berganti jabatan sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU. Pada tahun 2007 hingga 2013, Basuki dilantik sebagai Inspektur Jenderal Kementerian PU.
Setelah itu, ia berganti jabatan sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU selama satu tahun, yakni sampai tahun 2014. Hingga akhirnya, di periode pertama Presiden Jokowi, Basuki diangkat sebagai Menteri PUPR, mulai dari tahun 2014 hingga 2019.
Basuki terkenal sebagai sosok yang sederhana dan berhati besar. Bahkan, rumahnya yang ia bangun di kawasan Bekasi Timur akan digusur karena terdampak proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Basuki juga mengatakan pertama kalinya dalam sejarah rumah menteri akan digusur.
Selain dikenal sebagai satu-satunya menteri yang tak memiliki akun Whatsapp karena menggunakan ponsel 'jadul', Basuki juga diketahui tidak terlalu gemar mengkoleksi mobil mewah. Hal ini diketahui melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada tahun 2014. Bila ditotal harganya, koleksi mobil Basuki Hadimuljono sejumlah Rp 428,6 juta.
Basuki merupakan penabuh drum di band Kabinet Kerja Jokowi I, Elek Yo Band. Saat ditanya soal kabar band tersebut usai kabinet periode pertama Jokowi bubar, Basuki menjawab dengan judul lagu pedangdut Nella Kharisma.
"Suket Teki," ucapnya singkat setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Saat wawancara dengan Jokowi, Basuki diminta melanjutkan pekerjaannya terkait infrastruktur. Ia diprediksi akan kembali meneruskan posisinya sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
(dna/dna)