Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku bersedih atas tutup usianya Ciputra. Menurut Sri Mulyani, dia adalah sosok yang tak hanya mengejar keuntungan bisnis.
"Sedih banget ya. Pak Ciputra kan seorang tokoh ya kalau buat saya pribadi karya-karya dia untuk membangun pemukiman selalu dengan satu visi, tidak hanya sekadar profit ya tapi dia juga komit terhadap lingkungan, detail, saya lihat di beberapa tempat," kata Sri Mulyani di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (27/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya juga menilai bahwa Ciputra adalah sosok yang mencintai seni. Indonesia menurutnya kehilangan tokoh-tokoh pemikir seperti Ciputra.
"Kecintaannya juga kepada seni jadi memberikan suatu ekosistem yang penuh. Saya rasa kita kehilangan tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran mengenai bagaimana mereka bisa create bisnis tapi pada saat yang sama juga memanusiawikan ciptaannya itu," jelasnya.
Lanjutnya, Sri Mulyani menyatakan sudah lama tidak bertemu dengan Ciputra. Tapi dia punya beberapa momen tertentu dengan tokoh tersebut.
"Saya sudah lama sekali nggak ketemu sama Pak Ciputra. Tapi sepertinya ada beberapa event di mana kita bersama, tapi sangat mengagumi hasil karyanya dia," tambahnya.
Meninggalnya Ciputra dikonfirmasi oleh Panji Pragiwaksono melalui akun Twitternya, Rabu (27/11/2019). Panji mengatakan Ciputra meninggal di Singapura dini hari tadi.
"Innalillahi wa inna illaihi rajiuun. Telah meninggal dunia, Bapak Ir Ciputra, Chairman dan Founder Ciputra Group di Singapore pada tgl 27 November 2019 pk 1:05 waktu Singapore," tulis Panji melalui akun Twitternya.
Sementara itu, Ketua Apindo Haryadi Sukamdani juga membenarkan kabar tersebut. Hariyadi mengatakan, kesehatan Ciputra menurun beberapa waktu terakhir.
"Iya benar. Beberapa waktu terakhir ini almarhum sudah cuci darah," tutur Hariyadi.
(toy/das)