Destry Damayanti, Atlet Tenis Sea Games yang Jadi Bos BI

ADVERTISEMENT

Destry Damayanti, Atlet Tenis Sea Games yang Jadi Bos BI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 30 Des 2019 19:30 WIB
Foto: Deputi Gubernur BI Destry Damayanti (Sylke Febrina Laucereno)
Jakarta - Destry Damayanti tak pernah menyangka dirinya akan duduk di kursi BI-2 sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS). Karena waktu kecil ia adalah seorang atlet tenis, ya tenis! Kegiatan yang tak ada hubungannya sama sekali dengan dunia ekonomi.

Dia memang dilahirkan di keluarga yang gemar berolahraga. Kakak-kakaknya sudah lebih dulu bermain tenis dan memiliki pelatih.

Perempuan berzodiak Sagitarius ini sering berlatih tenis sendiri untuk mengasah kemampuannya. "Waktu itu umur 9 tahun main tenis, saya kepingin aja. Kebetulan bapak juga suka olahraga, saya punya kakak cewek dan cowok sudah main duluan, mereka jago banget. Nah saya ini anak bawang, nggak dianggap. Ya saya main sendiri saja," kenang Destry saat berbincang dengan detikcom.

Saat ia gemar berlatih sendiri, pelatih sang kakak melihat kemampuan dan bakat Destry yang terpendam. Hingga akhirnya dia dilatih beberapa bulan. Destry kecil, akhirnya dikirim untuk mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) tenis di Malang untuk kategori anak di bawah 10 tahun.


"Saya waktu itu menang se-Indonesia tuh. Nah dari situ mulai suka banget sama tenis. Sampai saya lanjut sampai ikut yang senior seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) sampai Sea Games juga," tutur Destry.

Di suatu hari, Destry akhirnya harus memilih antara tenis dan sekolah, ia memantapkan hatinya untuk menyiapkan diri belajar untuk Sipenmaru di Universitas Indonesia (UI). Destry masuk jurusan Ilmu Ekonomi, Konsentrasi Uang dan Bank.

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ia pilih lantaran, dirinya tak mau belajar lebih giat lagi. "Saya pilih IPS karena suka yang kuantitatif, ya paling nggak bahasa Inggris saya nggak jelek-jelek amat waktu itu. Kalau IPA kan harus belajar lagi, akhirnya keterima di FE UI," imbuh dia.

Menurut Destry, dari olahraga dia mendapatkan banyak pelajaran yang ia terapkan hingga sekarang. Misalnya, ia jadi memiliki mental yang sportif. Ia lebih terlatih untuk menghadapi kekalahan dan kemenangan. Dia menyebut, sama dengan kehidupan yang kadang kalah dan menang, tergantung dari cara kita sendiri menyikapinya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT