Kisah Takahisa Takahara, Kaya Raya Lewat Pampers

Kisah Inspiratif

Kisah Takahisa Takahara, Kaya Raya Lewat Pampers

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 26 Jun 2020 07:30 WIB
Adorable half-year baby girl looking over a stack of diapers.
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Takahisa Takahara adalah salah satu orang terkaya di Jepang. Kekayaannya bersumber dari penjualan popok bayi sekali pakai (pampers) hingga barang-barang keperluan pribadi lainnya dengan merk MamyPoko, Charm, dan Lifree di bawah naungan Unicharm.

Mengutip Forbes, Kamis (24/6/2020), pria kelahiran 1961 ini memiliki kekayaan bersih mencapai US$ 6,5 miliar atau setara dengan Rp 91,6 triliun (kurs Rp 14.100/US$). Kekayaan itu membuatnya berada di urutan kelima orang terkaya di Negeri Sakura tersebut.

Takahara saat ini menjadi CEO Unicharm meneruskan bisnis ayahnya Keiichiro yang telah meninggal pada Oktober 2018. Ayahnya sendiri membangun Unicharm pertama pada 1961 di mana pertama kali mulai menjelajah ke luar Jepang pada 1980-an, termasuk membuat usaha patungan di Indonesia pada 1997.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut salah satu media Jepang, Unicharm mulai memperkenalkan pampers sekali pakai lebih tipis pada 2010 di Thailand. Sebab pampers di Thailand seringkali digunakan hanya untuk tamasya, bukan untuk penggunaan sehari-hari.

Pampers merek Unicharm sekali pakai itu kini telah memiliki dua model yakni popok gaya celana dan yang disegel dengan pita perekat di dua sisi samping.

ADVERTISEMENT

Sejak kepemimpinan Takahara, Unicharm semakin berkembang. Hampir dua pertiga dari pendapatan tahunan Unicharm senilai US$ 6,4 miliar berasal dari luar Jepang, terutama dari negara-negara Asia lainnya. Saham Unicharm juga telah tercatat di Tokyo Stock Exchange.

Banyak yang memuji keberhasilannya dalam melakukan riset pasar yang mendalam sebagai pemimpin. Sejak mengambil posisi CEO pada 2001, di 2014 Takahara telah mengunjungi 19 negara dan wilayah di luar Jepang untuk melihat langsung produksi dan pemasaran.

"Mungkin menjengkelkan untuk memiliki bos yang mengunjungi garis depan begitu sering, Tetapi saya perlu melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kinerja produk kami terjaga di pasar lokal," katanya.

Pendekatan pemasaran Takahara adalah untuk mencocokkan gaya hidup konsumen. Selain itu juga untuk mempelajari keinginan konsumen dan menuangkannya ke dalam produk berdasarkan kebutuhan mereka.

Perusahaan ini telah memiliki lebih dari 1.300 karyawan orang tua dan tenaga kerja gabungan dalam grup yang mencapai lebih dari 12.000.

Unicharm mencatat rekor tujuh tahun berturut-turut dari laba operasi grup pada tahun fiskal 2013 dan memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 1,2 triliun yen. Sedangkan untuk 2020 ini ditargetkan penjualan 1,6 triliun yen.


Hide Ads