Mengenang Enny Sri Hartati

Mengenang Enny Sri Hartati

Didik J Rachbini - detikFinance
Sabtu, 03 Jul 2021 00:44 WIB
Pengamat ekonomi INDEF Enny Sri Hartati
Foto: Enny Sri Hartati (Ari Saputra/detikcom)

Tidak hanya keluargnya dan keluarga besar INDEF yang kehilangan, tetapi juga para ekonom, wartawan dan kerabat akademis merasa sangat kehilangan atas kepergian ekonom Enny Sri Hartati. Sebenarnya, Enny terlalu muda untuk pergi, tetapi takdir dan ketentuan Allah swt tetap berlaku, tidak dapat dihentikan.

Bagi kami, proses dan langkah kepergian itu terjadi begitu cepat. Semua tidak menduga karena 2-3 hari sebelumnya Enny masih semangat menyampaikan pandangan dan pemikirannya di media massa, media daring dan berbagai forum lainnya.

Dua hari lalu, rabu 30 Juni 2021 Enny dibawa ke rumah sakit dengan saturasi sangat rendah 70, Ibu Hendri dkk berkeliling mencari di Jakarta penuh. Akhirnya bisa mendapatkan tempat di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta. Tetapi oksigen tidak ada dan harus mencari di tempat lain dan akhirnya didapat dari Pak Saleh Husin, mantan Menteri Perindustrian. Dengan oksigen kuat dari terapi dr Slamet Budiarto, akhirnya naik menjadi 92.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari kamis 1 Juni 2021 dini hari sekitar jam 01.41, Enny berkomunikasi dengan rekan-rekannya di INDEF dan sempai mengirim pesan Whatsapp kepada Faisal Basri mengabarkan kondisinya drop jatuh ke saturasi 77. Masa kritis belum berhasil dilewati, akhirnya Enny pergi karena takdir Allah SWT.

Depok, 2 Juli 2021

ADVERTISEMENT


Didik J Rachbini


(hns/hns)

Hide Ads