Tak hanya merambah bisnis perbankan, Hartono bersaudara juga merambah sektor lainnya seperti peralatan elektronik, properti, perkebunan hingga teknologi informasi dan game online. Kedua bersaudara itu seolah memiliki dorongan yang tak ada habisnya untuk mencapai kesuksesan dan tidak takut menjangkau wilayah bisnis baru.
Mereka menciptakan merek produk elektronik bernama Polytron, yang sempat dikira sebagai merk asing, bukan lokal. Kemudian, Michael dan Budi Hartono juga membangun kantor e-Commerce agar mereka dapat mengikuti tren bisnis online yang terus meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga membangun Global Digital Prima Venture, yang kemudian berhasil memperoleh Kaskus, salah satu forum online terbesar di Indonesia. Bisnis lain seperti agribisnis dan pertambangan adalah bukti dari naluri bisnis dan fleksibilitas mereka.
Djarum tetap menjadi produsen rokok terbesar di Indonesia bersama dengan Sampoerna dan Gudang Garam. Meski regulasi tentang rokok semakin ketat, tetap saja kedua orang ini terus mendominasi takhta orang terkaya di Indonesia lantaran juga menguasai pangsa pasar di lini bisnis yang lain.
Selama lima tahun terakhir, Djarum Group telah bergerak ke sektor ritel online yang tumbuh cepat, mengakuisisi Kaskus, Infokost, Blibli, hingga Bolabob, Mindtalk, DailySocial, Kincir, dan Opini. Grup ini juga memiliki saham pengendali di agensi pemasaran digital Merah Cipta Media. Hartono bersaudara juga memiliki investasi di startup game Razer di Singapura.
Dan seperti yang orang banyak juga tahu, dari perusahaan rokok ini pula lahir atlet-atlet bulutangkis besar Indonesia yang diproduksi lewat Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum di Kudus. Sejak didirikan pada 1969, banyak atlet-atlet berprestasi yang mengharumkan nama bangsa telah lahir, seperti Raja Smash Lim Swie King, Alan Budi Kusuma, hingga Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad.
(fdl/fdl)