Kodradi, 40 Th Kerja Tanpa Cuti
Jumat, 05 Mei 2006 14:50 WIB
Jakarta - Dirut BTN Kodradi mengaku lelah. Sepanjang 40 tahun pengabdiannya ke negara, Kodradi mengaku tak pernah cuti. Ia pun berniat melampiaskan semua cita-citanya setelah pensiun."Itu artinya apa, selama 40 tahun saya kerja, tidak pernah cuti. Ngajak umroh saja belum sempat. Bayangkan betapa jahatnya saya terhadap keluarga. Atau dibalik, seberapa besar pengorbanan keluarga saya, istri maupun anak saya kepada saya," curhat Kodradi.Hal itu disampaikannya usai RUPS pengesahan laporan tahunan dan perhitungan tahun 2005 BTN di Kantor Kementerian BUMN, Jalan DR Wahidin, Jakarta, Jumat (5/5/2006).Dan untuk menebus rasa bersalahnya, pria kelahiran Boyolali ini berniat memboyong istri dan dua putrinya yang sudah dewasa untuk umroh ataupun haji."Saya akan mengurus awak sama keluarga. Saya kasihan terhadap keluarga. Anak saya hanya dua, dua-duanya perempuan sudah dewasa. Dan itu pun belum sempat bawa ke Makkah meskipun di luar haji. Ya nanti setelah lepas, saya akan bawa," ujarnya.Rencananya, Kodradi akan resmi lengser pada Senin 8 Mei mendatang. Kodradi yang berusia 62 tahun sudah beberapa kali mengalami perpanjangan masa tugas. "Tadi ada pemberitahuan, Senin mendatang ada pelantikan, pergantian direksi di sini, lantai 3," ungkapnya.Bapak akan diganti? "Barangkali. Saya ingin istirahat. Kan saya sudah 62 tahun, dan saya sudah lebih dari 40 tahun di BUMN. Di BTN sudah 35 tahun lebih. Butuh apa lagi saya?" ujar Kodradi.Tak lupa, Kodradi pun mengucapkan terima kasih karena telah diberi kepercayaan terus-menerus memimpin BTN, meski seharusnya sudah memasuki pensiun. Ia juga bersyukur BTN tetap bisa maju di tengah bermacam-macam isu seperti merger dengan BNI. "Saya bersyukur, dan tadi dikatakan satu komisaris bahwa kinerja BTN sekarang adalah yang paling bagus sejak BTN berdiri. Itu berdasarkan data empirisnya," ujarnya bangga.Seperti halnya impian bankir-bankir BUMN, Kodradi pun berharap tidak mampir ke kejaksaan ataupun kepolisian."Aku sudah 40 tahun di BUMN. Tolong sampeyan doakan supaya saya tidak melu-melu nang Tipikor atau gedung bundar. Gunane opo aku salat, poso. Gunanya apa, kalau saya jahat," harap Kodradi. Amin.
(qom/)