Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI), Prof. Arsjad Anwar meninggal dunia pada Senin (25/4) kemarin. Kepergiannya meninggalkan sejumlah kenangan.
Ekonom Senior INDEF, Didik J Rachbini bicara sosok Prof Arsjad sebagai pengajar dan peneliti. Prof Arsjad juga dikenal sangat aktif membentuk pandangan-pandangan publik tentang pentingnya ekonomi dan kebiakan ekonomi pada dekade 1990-an bersama 26 ekonom senior lainnya.
"Saya tidak pernah berinteraksi langsung dengan Prof Anwar, tetapi lebih kenal pikiran-pikiranannya dari tulisan dan kutipan di media massa dan sesekali seminar. Namun saya dengar dedikasinya dalam bidang akademik tak pernah berhenti, dan terus aktif mengajar sampai dekade dekade 2010-an," kata Didik dalam keterangannya, Rabu (27/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ketua KPPU Kodrat Wibowo Meninggal Dunia |
Ia melanjutkan, pada dekade 1980-an, Prof Arsjad memimpin lembaga riset CPIS (Center for Policy and Implementation Studies) di mana banyak ekonom pernah bergabung di dalamnya, seperti Dr Fadhil Hasan, M Nawir Messi, Rizal Ramli, dan lain-lain.
"Ini menunjukkan pengabdiannya yang sangat panjang terhadap dunia akademik dan riset," lanjutnya.
Ia juga membagikan pandangan pendiri INDEF, Faisal Basri soal sosok Prof Arsjad yang dikenal sebagai data berjalan. Prof Arsjad sangat kenal detail data-data ekonomi dan cermat menelisik dengan tekun sehingga menjadi sumber yang sahih bagi wartawan untuk menulis berita tentang ekonomi.
"Tidak mudah mencari penggantinya di tengah diskursus publik yang instan di jaman medsos sekarang ini. Selamat jalan, ekonom senior, semoga selalu dalam rahman dan rahimNya di alam baka," sambungnya.
Prof Arsjad juga dikenal sebagai salah satu ekonom yang mempengaruhi kebijakan publik melalui banyak pemikiran dan pandangannya di media massa.
Simak juga Video: Ibunda Eross Sheila on 7 Meninggal Dunia