Dirikan Amazon dari Garasi Mobil
Meski karirnya kinclong menjadi analis keuangan, agaknya Jeff Bezos kurang suka dengan hiruk pikuk Wall Street, apalagi dirinya sangat terpesona dengan kemunculan internet saat itu.
Dari ketertarikannya itu, dia memutuskan untuk membuat sebuah platform jual beli melalui internet. Sejak saat itu lah Amazon lahir di tahun 1994. Di era awal berdirinya Amazon, Jeff Bezos membuat 20 kategori produk untuk dijual lewat internet.
Uniknya, Amazon yang kini menghasilkan miliaran dolar, pada awalnya cuma dibentuk di sebuah garasi mobil dengan satu kompor tabung di dalamnya sebagai kantor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam garasi itu, Jeff Bezos, mantan istrinya MacKenzie Scott, dan dua orang programmer membesut Amazon. Mereka semua awalnya bertemu dan berdiskusi di toko buku Barnes and Noble.
Di awal peluncuran Amazon, modal yang dikucurkan Jeff Bezos hanya sekitar US$ 10 ribu atau sekitar Rp 146 juta, angka yang sangat kecil bila dibanding keuntungannya sekarang. Dia pun sempat mendapatkan dukungan investasi yang diberikan dari tabungan keluarganya, khususnya dari kedua orang tuanya.
Saat itu, Amazon lebih dikenal sebagai platform untuk menjual buku secara online. Dalam bulan pertama setelah diluncurkan secara publik pada Juli 1995, Amazon berhasil menjual buku di setiap negara bagian di AS, bahkan hingga ke 45 negara di seluruh dunia.
Melihat usahanya cukup menghasilkan, di tahun-tahun awal Amazon, Jeff Bezos berjibaku untuk mencari investor. Alhasil dia berhasil mengumpulkan US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,6 miliar dalam usaha awal menarik pendanaan dari investor.
Setidaknya, tercatat ada 20 atau lebih investor pertama di Amazon memasukkan sekitar US$ 50 ribu untuk masing-masing saham dengan nilai kurang dari 1%. Setiap investasi itu sekarang akan bernilai berkali-kali lipat, atau sekitar US$ 6 miliar.
Akhirnya, Amazon melakukan go public pada Mei 1997. Jeff Bezos lalu memperluas penawaran produknya hingga ke semua kategori barang, hal itu memperkuat Amazon sebagai pemimpin pasar dan juga jadi pelopor. Penjualan tahunan pun meroket.
Sebagai perbandingan, Amazon berhasil mencatatkan penjualan sebesar US$ 510 ribu atau sekitar Rp 7,4 miliar pada tahun 1995, sementara itu di tahun 2001 mereka berhasil mencatatkan penjualan sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43,8 triliun.
Kekayaan Jeff Bezos bukan cuma berasal dari Amazon saja. Ketertarikannya terhadap teknologi, membuatnya tak ragu mengucurkan dana segar untuk melakukan investasi ke beberapa perusahaan di sektor media dan komunikasi.
Jeff Bezos disebut telah berinvestasi di Twitter, Inc. dan telah memberikan modal ventura hampir US$ 50 juta untuk situs web berita bisnis populer Business Insider. Dia juga sudah mengakuisisi The Washington Post pada tahun 2013 seharga US$ 250 juta.
Bahkan, di tahun 1998 pun, Jeff Bezos juga disebut pernah menjadi investor awal di Google. Namun dia tidak pernah membicarakan hal ini.
(hal/zlf)