Apa Kabar Susi Susanti dan Alan Budikusuma? Sekarang Jadi Pebisnis Sukses

Apa Kabar Susi Susanti dan Alan Budikusuma? Sekarang Jadi Pebisnis Sukses

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 07 Jul 2022 12:44 WIB
Alan Budikusuma dan Susi Susanti
Foto: Alan Budikusuma dan Susi Susanti/Foto: Sylke Febrina-detikcom
Jakarta -

Dua legenda bulutangkis Indonesia, Susi Susanti dan Alan Budikusuma saat ini sudah menjadi pengusaha sukses di bidang peralatan olahraga. Hal ini mereka lakukan, karena mereka menyadari jika karir menjadi atlet tak bisa bertahan lama.

Alan menjelaskan, dalam usahanya Astec alias Alan Susi Technology ini mereka ingin membuat produk yang membanggakan dan membantu atlet Indonesia dalam menyediakan alat olahraga dengan harga terjangkau dan produk standar internasional. Dia menyebut, produknya dibuat di Indonesia. Seiring berjalannya waktu produk Astec saat ini berkembang untuk gaya hidup.

Dia menjelaskan, dalam menjalankan usaha, para pebisnis ingin memiliki fasilitas bank yang efisien dan memberi kemudahan untuk para pengusaha. Dia menyebut transaksi bisnis memang harus lebih efisien agar tak menggerus keuntungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama Susi Susanti menjelaskan jika tujuan mereka menjalankan usaha ini karena banyak sekali yang hobi dengan bulutangkis. Mereka berupaya menangkap peluang dengan usaha ini. Namun ketika menjadi pengusaha tentu ada biaya-biaya yang dibayarkan ketika melakukan transaksi pembayaran.

"Tadi kan banyak transaksi, Rp 2.000 kalau ratusan kali lumayan juga jadi penghematan untuk kita," kata dia di Menara BTN, Kamis (7/7/2022).

ADVERTISEMENT

Alan dan Susi kini menjadi brand ambassador Tabungan BTN Bisnis yang menyasar pebisnis dari berbagai segmen dan sektor usaha baik yang berada di industri hulu maupun hilir.

Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan Tabungan BTN Bisnis merupakan inisiatif strategis Bank BTN untuk peningkatan Dana Pihak Ketiga ritel melalui pengembangan Current Account and Saving Account berbasis transaksional. "Tabungan BTN Bisnis yang memberikan kemudahan transaksi kepada segmen pebisnis seperti SME, perdagangan, property dan lain-lain, baik secara individu maupun secara institusi, " kata Nixon.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin mengatakan Tabungan BTN Bisnis dapat menunjang aliran transaksi diantara para pedagang dari supplier, pengolah bahan baku maupun penjual di rantai bisnis industri. "Bank BTN terus berupaya melakukan pendekatan dengan pengusaha yang berbisnis produk buatan lokal/dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI)," katanya.

Lanjut ke halaman berikutnya

Apalagi, menurut Jasmin, pertumbuhan bisnis produk lokal makin diminati dengan kualitas dan produk yang inovatif. "Pertumbuhan bisnis yang pesat perlu didukung layanan perbankan yang mumpuni dan mendukung transaksi," katanya.

Hal tersebut juga menjadi latar belakang Bank BTN menjadikan Alan Budikusuma dan Susi Susanti mantan atlet bulutangkis nasional yang kini menjadi pebisnis produk olahraga menjadi model iklan Bank BTN. "Alan dan Susi mereprestentasikan pengusaha yang sukses dengan produk lokal yang inovatif dan mampu bersaing dengan produk internasional," kata Jasmin.

Pada kesempatan yang sama, Tabungan BTN Bisnis mengandalkan sejumlah fitur menarik untuk mendukung transaksi bisnis para pengusaha, diantaranya besaran limit transaksi misalnya nilai transfer antar rekening BTN maupun Bank lain lebih besar Selain itu Tabungan BTN bisnis masih menerapkan bebas biaya transfer dan administrasi.

"Yang juga istimewa dari Tabungan BTN Bisnis adalah rincian informasi terkait transaksi bisnis yang detail misalnya mencantumkan identitas pengirim dana dan informasi metode transaksi yang masuk, apakah dengan Qris atau EDC dan sebagainya," kata Jasmin.

Bank dengan kode saham BBTN ini menggarap Tabungan BTN Bisnis sejak akhir Maret 2022 dan mencatatkan Number of Account (NOA) atau jumlah tabungan mencapai 15.000 rekening. Sementara Value of Account atau VOA sekitar Rp 1,5 triliun. Adapun komposisi pemegang Tabungan BTN Bisnis mayoritas atau sekitar 90% adalah individu sementara sisanya adalah lembaga.

"Seiring dengan peningkatan jumlah nasabah, tahun 2022 kami perkirakan volume transaksi Tabungan BTN Bisnis mencapai Rp 5 hingga 7 triliun," kata Jasmin.

Dengan Tabungan BTN Bisnis, Jasmin berharap Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BTN semakin besar terutama porsi Current Account & Saving Account (CASA). Per Mei 2022, DPK tumbuh positif sebesar 7,57% (YoY) dimana secara Rasio CASA tumbuh 2,83% (YoY) dari 41,24% (Mei 2021) menjadi 44,08% (Mei 2022).

Sebagai informasi, Bank BTN juga menawarkan solusi finansial lain seperti pinjaman Kredit Usaha Rakyat atau KUR dengan nilai pinjaman hingga Rp 500 juta bagi para pebisnis yang membuka Tabungan BTN Bisnis. Tabungan BTN Bisnis ditargetkan dapat menyentuh kisaran Rp 4-7 triliun dan jumlah NOA dapat mencapai sekitar 40.000 rekening. Tabungan BTN Bisnis akan menjadi salah satu andalan Bank BTN dalam mengejar target pertumbuhan DPK tahun ini yang dipatok tumbuh 9-11 persen.



Simak Video "Video: Kompetitifnya Alan Budikusuma-Susi Susanti Ikut Tantangan Squid Game"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads