Sri Mulyani Setia Jadi Pengamat
Rabu, 21 Jun 2006 10:30 WIB

Jakarta - Lama menggeluti dunia ekonomi, bos Lapangan Banteng Sri Mulyani belum rela menanggalkan sepenuhnya profesi jadul (jaman dulu) sebagai pengamat ekonomi.Menteri Keuangan satu ini tetap setia mengamati perkembangan ekonomi global dan Indonesia untuk dianalisa. Sayang, hasil analisanya bukan lagi untuk publik tapi dijadikan dasar pengambilan keputusan. "Seperti juga dulu saya pengamat, sekarang sebagai pemerintah saya tetap menjalankan fungsi saya sebagai pengamat. Saya mengamati bisnis dan pelakunya dan termasuk mengamati media," kata Sri Mulyani, dalam sambutannya di acara Bisnis Award, di Hotel Shangri-la, Jakarta, Selasa (20/6/2006).Mantan Direktur IMF untuk kawasan Asia ini juga mengaku mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Untuk melihat apakah kinerjanya semakin bagus atau tidak dengan langsung bertanya kepada Ketua Bapepam Fuad Rahmany."Tentu saya akan tanya Pak Fuad, are they really good? Kalau mereka masukke capital market saya tanya Pak Erry (Dirut BEJ) are they really good dan good-nya itu seberapa good," aku Ani, panggilan akrab Sri Mulyani.Perekonomian, tukas Ani, hanya bisa maju apabila pemerintah bisa memberikan kebijakan yang baik dengan menciptakan iklim usaha yang nyaman, serta didukung oleh community bisnis yang baik pula.Namun Ani juga mengakui dan tidak mau menutup mata, kegiatan usaha di Indonesia masih jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya. "Tentu kita sangat sedih, seperti Asia, sudah ada inisiatif untuk mencari Asian one hundred, Indonesia barangkali cuma ada less than five company," ujarnya.Ke depan dia berharap, kegiatan usaha dan pengelolaan ekonomi di Indonesia benar-benar dapat dibanggakan sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.
(ir/)