Singkat cerita akhirnya Feriadi mendapatkan jabatan strategis di JNE. Tugas besar pertamanya adalah pengembangan bisnis JNE. Saat itu dia diminta untuk men-set up jaringan pengiriman JNE secara nasional. Dia mengatakan dirinya ditugasi mendirikan banyak cabang JNE di daerah.
"Saya banyak travelling ke daerah-daerah, untuk set up cabang, mulai dari kota Bandung, Semarang, Bali, Ujung Pandang, Manado, saya lalui itu semua. Jadi bagaimana proses pendirian satu cabang kita lakukan itu," kata Feriadi.
Selama berada di JNE, Feriadi juga mengaku selalu mengingat pesan ayahnya, Soeprapto Suparno mengenai nilai berbagi. Menurutnya, apabila perusahaan mau sukses tidak boleh jauh dari tuhan dan anak yatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini pun dia mengatakan JNE tak pernah absen untuk setidaknya melakukan santunan anak yatim di tiap ada acara besar. Menurutnya, doa dari orang yang mendapatkan santunan itu akan membuat JNE terus menjadi besar.
"Saya selalu ingatkan ke jajaran manajemen, keberhasilan JNE bukan hanya diukur dari revenue, tapi lebih kepada berapa banyak sedekah? Berapa banyak zakat tiap tahun? Kalau itu bertambah, ya bonusnya ya omzet naik dan revenue juga naik," kata Feriadi.
Simak Video "Video: Kisah Tunagrahita Dirikan Rumah Aman untuk Kelompok Difabel"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/zlf)