Siapa Pemilik Indomaret dan Alfamart? Ini Sosoknya

Siapa Pemilik Indomaret dan Alfamart? Ini Sosoknya

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 13 Agu 2022 10:30 WIB
Logo Indomaret
Siapa Pemilik Indomaret dan Alfamart? Ini Sosoknya/Foto: Ari Saputra

Sosok Pemilik Alfamart

Pemilik dari Alfamart, salah satu jaringan ritel yang tersebar di berbagai wilayah hingga pelosok Indonesia, Djoko Susanto. Meskipun saat ini Alfamart yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk itu kini berada di bawah pengawasan kedua anak Djoko yakni Feny Djoko Susanto sebagai Presiden Komisaris, dan Budi Djoko Susanto sebagai Komisaris.

Sosok Djoko Susanto masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan catatan Forbes harta kekayaannya mencapai US$ 1,45 miliar atau Rp 21,75 triliun.

Kekayaan yang kini dimiliki oleh Djoko tak segampang membalikkan telapak tangan. Pria yang merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara, ia hanya mengenyam pendidikan dasar saja karena memilih menjaga kios keluarganya di Pasar Arjuna, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, umur 17 tahun Djoko mulai mengelola warung-warung makanan. Bahkan dia juga menjajakan rokok dan membuka beberapa warung kelontongan lagi. Usaha dalam bisnis kelontong berjalan baik, hingga sukses membuka 560 gerai yang tersebar di berbagai pasar tradisional.

Namun, bisnis itu tak bertahan lama. Pada 1976 musibah kebakaran membuat kios Djoko di wilayah pasar Arjuna terbakar, hingga modal 80-90% miliknya habis begitu saja.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, masalah itu tidak menghentikan perjuangan Djoko dalam mengejar mimpinya. Usaha rokoknya balik seperti awal, sebab menurutnya saat itu rokok menjadi barang yang banyak diminati.

Pendiri Alfamart, Djoko SusantoPendiri Alfamart, Djoko Susanto Foto: Pendiri Alfamart, Djoko Susanto (Forbes)

Keberhasilan Djoko merangkul banyak pelanggan menarik perhatian Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di tanah air kala itu. Mereka bertemu tahun 1980 dan 5 tahun kemudian mereka sepakat untuk bekerja sama. Akhirnya 15 kios rokok berhasil dibuka di Jakarta.

Keduanya akhirnya bekerja sama membuka beberapa toko dan supermarket. Ketika Putera Sampoerna menjual bisnis rokoknya ke Philip Morris, Djoko fokus mengembangkan bisnis ritelnya.


(ada/ara)

Hide Ads