Dalam kesempatan lain pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, pernah terjadi kemarau panjang sehingga rakyat sangat kelaparan. Tiba-tiba, datang seorang kafilah yang membawa 1.000 onta penuh dengan biji-bijian dan bahan pangan dari Suriah.
Para penduduk pun segera menawar barang-barang tersebut dengan keuntungan 5%, namun tawaran mereka ditolak oleh sang kafilah. Rupanya barang-barang tersebut merupakan milik Utsman bin Affan dan sudah ditawar dengan keuntungan sepuluh kali lipat.
Para penduduk pun merasa putus asa dengan keputusan tersebut. Tak disangka, Utsman bin Affan justru membagikan barang-barang kebutuhan pokok itu secara gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat permintaan naik, secara ekonomi idealnya harga barang juga ikut naik berkali lipat. Namun Utsman bin Affan justru membagikan barang-barang tersebut secara gratis. Menurutnya, Allah SWT lah yang akan membalasnya sepuluh kali lipat hingga bahkan tujuh ratus kali lipat lebih banyak, subhanallah.
Dengan sifatnya yang suka berbagi, nyatanya Utsman bin Affan tidak merugi, malah jadi salah satu orang terkaya di Mekkah. Bisnisnya terus berkembang ditambah dapat harta warisan sangat banyak sepeninggalan sang Ayah yang meninggal dunia.
Selain sederhana dan rendah hati, Utsman bin Affan juga terkenal sebagai sosok yang pemalu. Dia diangkat menjadi khalifah Islam yang ketiga setelah wafatnya Umar bin Khattab.
"Orang yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin Ka'ab) dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit. Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah." (HR. Ahmad).
(aid/dna)